Berburu pasif income

Di jaman susah seperti ini, hanya bersandar pada 1 pekerjaan dan 1 aktif income bisa berujung malapetaka. Rumor dari vivanews menyebutkan kalau microsoftpun ada rencana merumahkan 15 ribu karyawannya. Google sendiri yg menjadi penguasa internet telah memangkas jumlah pegawainya. Tidak hanya sebatas itu, cukup banyak perusahaan lain yang terpaksa gulung tikar karena terimbas gejolak ekonomi global. Sedang di Indonesia, banyak pihak yang menganjurkan untuk mengurangi jatah jam kerja karyawan demi minimalisasi expense sekaligus mencegah PHK, meski pada kenyataannya, PHK atau penghentian kontrak kerja telah terjadi di mana - mana.

Gimana bos? Masih ngotot bersandar pada aktif income?

Saat resesi, justru industri - industri rumahan yang bisa bertahan, contohnya saat resesi 1998 lalu. Industri industri gemuk padat modal justru bergelimpangan. Saat daya beli menurun dan merata, maka bisnis yang aman ada di sektor basic pemenuhan kebutuhan. Lebih banyak orang menghindari kebutuhan - kebutuhan tersier ataupun sekunder.

Bagi anda yang ingin berinvestasi tapi modal terbatas, ada beberapa pilihan untuk mencoba berbisnis. Misalkan saja :

1. Bisnis pulsa
Pulsa saat ini tidak jauh beda dengan komoditas - komoditas lain. Peminatnya di mana saja dan penjualnya juga di mana saja. Bisnis pulsa bisa dimulai dengan modal hanya 1 juta. Tidak perlu muluk - muluk dengan tempat yang mewah. Peralatan sederhanapun cukup untuk mulai usaha.

2. Bisnis gorengan
Ini juga modalnya tidak seberapa. Sekedar wajan, kompor, dan beberapa alat lain dengan biaya yang murah. Saat ini harga gorengan cukup mahal namun peminatnya tidak berkurang. Dengan penurunan harga minyak goreng, bisnis gorengan makin menjanjikan.

3. Bisnis perikanan
Di bumi indonesia yang kaya air, bisnis perikanan tetap menjanjikan. Beraneka komoditas perikanan laris di pasaran, jadi tinggal bagaimana memaksimalkan pengelolaannya saja.

4. Bisnis delivery
Delivery bisa apa saja. Entah makanan, atau yang lainnya. Bensin sekarang harganya lebih murah. Jenis daganganpun bisa beragam. Anda bisa saja menjadi penjual makanan delivery tanpa harus punya restoran. Bahkan, anda bisa menyajikan menu - menu terbaik untuk pelanggan tanpa perlu jago masak. Tinggal kerjasama dengan resto - resto pilihan, dan anda bisa jalan. Modalnya hanya motor, bensin, dan semangat.

5. Sebentar..., masih mikir. Nanti ditambah lagi...

Sebenarnya, tidak semua harus dijalani sendiri. Mental pengusaha akan menunjukkan caranya. Anda bisa rekrut pegawai, jika pegawai makin banyak & tetap menguntungkan, anda bisa rekrut manager, dan jika terus menguntungkan, anda bisa jadi konglomerat dengan beragam usaha. Yang penting jangan menyerah. Om liem saja datang dari cina hanya bermodal bantal kok.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

5 komentar:

Rommi Ariesta said...
Bisnis gorengan jangan deh. Apalagi kalau menggorengnya pake minyak curah bikin tidak sehat. Tapi sebagai latihan bolehlah. Bos BudiTyas sendiri punya bisnis apa?
BudiTyas said...
Kalo di rumah ada bisnis konstruksi. Sementara ini lagi belajar bisnis telko di Ceria Jogja. Pernah juga punya konter HP tp tutup krn repot ngurusnya. Mengelola SDM ternyata nggak mudah. Ini lagi coba2 lihat potensi bisnis net. Coba2 memperbanyak sumber income, hehe. Ga aman kalo cuma satu aja.
BudiTyas said...
Saya liat hg minyak goreng dah turun lumayan banyak sedang set harga jual produk dah terlanjur tinggi. Marginnya lumayan, bisa buat latihan cari pendapatan tambahan. Bisnis mas Rommi apa nih?
Ono Karsono said...
Bisnis delivery kayaknya sangat prospektif, asal kreatif dan mau kerja keras...kan nggak perlu modal gede :)

Trims atas nice artikelnya.
BudiTyas said...
Sama - sama, pak. Kalo ada ide lagi akan saya tambahkan :-)

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e