Budak - budak web 2.0

Ekspektasi yang berlebihan kadang terjadi dalam sebuah dunia dimana biasa kita sebut dunia maya. Dunia Internet. Web 2.0 misalnya, dimana interaksi dinamis mampu membuai sedemikian banyak orang untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Kalau dilihat dari sudut pandang penggiat internet, sebenarnya seberapa besar sih potensinya? Wajar, atau sekedar wacana yang terlalu meriah dieksploitasi untuk konsumsi penggiat bisnis internet itu sendiri? Ataukah penggiat internet itu sendiri yang sebenarnya telah termakan umpan dan harapan manis kue bisnis yang besar padahal sebenarnya yang terjadi adalah penghematan besar - besaran bagi korporasi tanpa ada sisa dana untuk 'evangelish-evangelisnya'?

Web 1.0 sudah melangkah ke web 2.0 dimana semua orang bisa saja menjadi publisher. Di web 2.0, informasi yang otentik memiliki arti penting, bukan untuk pemilik produk yang direview/dibahas, tapi untuk web/blog si pembuat informasi itu sendiri. Tanpa campur tangan perusahaan pemilik produk, informasi yang ingin disampaikan dapat tersebar luas di dunia maya tanpa perlu tambahan biaya. Sungguh enak perusahaan jaman sekarang.

Dalam pemikiran saya, saat komunikasi jarak jauh dan transfer informasi menjadi makin mudah, nampaknya marketing konvensional justru makin mendapat tempat bagi perusahaan - perusahaan besar. Secara alamiah, sistem publikasi konvensional merupakan satu - satunya media dimana komunikasi bisa dilakukan satu arah dari pemilik produk ke konsumen - konsumennya. Jika diibaratkan umpan, iklan secara konvensional dimakan oleh konsumen konvensional secara instant & mouth to mouth, sekaligus konsumen modern secara berantai jangka panjang via web/blog. Iklan mengena untuk dua - duanya.

Saat otentisitas/originalitas menjadi penting di internet, penggiat internet bisa diibaratkan sebagai ikan - ikan di sebuah kolam. Mereka akan berebut informasi yang dipublikasikan perusahaan secepat - cepatnya dan berebut membahasnya bagaikan ikan kelaparan yang dilempar umpan. Jika kita mau berintrospeksi, seperti itulah sebagian besar kondisi kita saat ini. Mengetik berlama - lama, ikut nimbrung cepat - cepat di berita terbaru, menyanjung produk yang kita suka, atau mencemooh produk yang kita benci. Semua dilakukan secara sukarela. Tanpa dibayar pula. Bahkan banyak yang sampai kecanduan segala. Sebuah jaman yang gila.

Majalah Time tentang web 2.0 : “You. Yes, you control the Information Age. Welcome to Your World”.

Sebenarnya lebih punya arti : "Kapitalis. Yes, kapitalis dapat dengan mudah memanfaatkan kalian dalam memantau kinerja produk mereka melalui tingkah polah kalian di internet, dan mereka telah siap sedia melempar umpan - umpan tambahan untuk kalian perebutkan jika dirasa perlu."

Dengan melihat gambaran di atas, akan semakin banyak penggiat internet yang terjebak menjadi budak - budak korporasi tanpa sadar. Kita ini secara alami adalah makluk sosial, suka berkomunikasi dan ngerumpi. Rasanya nggak ada yang mau membayar orang ngerumpi kecuali ngerumpinya artis di televisi.

Di sisi lain, pencari informasi yang benar - benar ingin membeli suatu produk akan berhadapan dengan multi produk, multi opini/review, dan hutan informasi. Crowded sekali. Makin sulit bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Pada akhirnya sumber informasi konvensional tetap memegang kendali dan perusahaan hanya akan menggunakan web 2.0 sebagai sarana evaluasi dan pengembangan produk melalui statistik suka-benci atau puas-tidak puas dari responden - responden gratisan/'budak2'-nya di belantara internet.

Sekedar opini saja sih,..anda bisa saja punya pendapat yang berbeda. Silahkan saja.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

2 komentar:

zen said...
tafsirmu atas sepotong kalimat majalh time sungguh menarik, juga polemis.
BudiTyas said...
Biasanya emang yg besar yg ambil manfaat. Pekik2 kecil di blog mungil ini tidak akan terdengar. Kita tetap obyek, meski 'nampaknya' naik pangkat jadi subyek...

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e