IQ, EQ, dan Religi

Saya sudah banyak membaca tentang IQ, EQ, dan banyak lagi bacaan terkait bagaimana sebuah pribadi dinilai melalui beragam kacamata. Seperti halnya komputer, mengukur IQ seperti membechmark seberapa cepat komputer bekerja. Menilai EQ seperti menilai seberapa kompatibel sebuah PC terhadap peripheral/jaringan yang dihubungkan. Jika kita lihat komputer, nampaknya power dan kompatibilitas adalah segalanya bukan? Dan memang, sepenting itulah IQ dan EQ. Nilai selebihnya adalah kemampuan memanfaatkan kumpulan data tersimpan dan software - software terinstal.


Sebenarnya, ada satu hal yang mungkin tidak tercover baik dalam tes IQ maupun EQ, yaitu penilai keterkaitan. Dua orang dengan kemampuan yang sama dan wawasan yang sama bisa menilai dan memprediksi suatu hal dengan hasil yang berbeda akibat berbeda dalam menilai keterkaitan. Keterkaitan antar hal sepertinya memang tanpa batas. Menilik teori chaos, memang semua hal berhubungan dalam kapasitas tertentu. Otak kita menilai, memilih, menganalisa, dan akhirnya, kita dapat kesimpulannya...yang berbeda - beda.

Terlepas dari siapa kita dan seberapa intelek kita nampaknya, sediakan sejenak waktu untuk berserah diri. Kita akui saja, nampaknya memang hanya Tuhan saja yang benar - benar tahu ujung dari keterkaitan unlimited dalam sebuah sebutan; takdir.

Mungkin saya agnostik. Ritual dan religi mungkin terasa tidak masuk akal. Tapi sejauh ini, saya masih menjadi makluk yang mempercayai Tuhan. Yah, bisa dibilang masih merangkak - rangkak untuk menggapai keyakinan yang benar - benar memuaskan batin dan logika saya.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e