Bagaimana Pemasaran Primitif Bekerja di Era Modern?


Sistem primitif jaman dulu bekerja secara detil. Menjual pada orang satu berbeda dengan cara menjual pada orang lainnya. Semua tergantung karakter konsumen yang dihadapi. Di era pemasaran modern dimana publikasi massal memegang peranan, yang terbentuk adalah segmentasi yang sifatnya relatif luas. Konsumen dikelompokkan dalam kategori - kategori, tidak lagi detil orang per orang. Ini terjadi karena komunikasi massal satu arah -produsen ke konsumen- mungkin dilakukan dengan adanya media pendukung. Seperti yang pernah saya sebutkan pada artikel sebelumnya, media tersebut diantaranya koran, televisi, atau radio. Secara biaya, mempublikasikan secara massal informasi yang seragam untuk segmen yang ditarget lebih hemat dibandingkan menginformasikan satu persatu ke calon - calon konsumen layaknya pemasaran primitif, meski tentu saja, penyeragaman ala segmentasi itu mengeliminasi beragam variabel lain sebagai ciri khas tiap individu calon konsumen. Namun mempertimbangkan toolset yang ada, varibel - variabel yang membentuk varian itu bisa diabaikan.

Jika pemasaran modern sedemikian efektif, mengapa perlu pemasaran primitif modern? Jawabannya ada pada kompetisi. Jika setiap perusahaan menggunakan cara yang sama meski itu adalah cara terbaik, tetap ada pemeringkatan mana yang terbaik dan mana yang terburuk. Jika tidak ingin menjadi bagian terburuk dan terdegradasi, maka perlu inovasi, dan pemasaran primitif modern adalah salah satunya. Nah, berikut ini poin - poin pemasaran primitif dalam dunia yang makin modern :

1. Memecah segmen menjadi profil
Dalam pemasaran modern, agar publikasi massal efektif, maka kita butuh segmentasi. Kepada kelompok - kelompok macam apakah sebuah produk perlu dikampanyekan, maka segmentasi menjawabnya. Dalam sistem primitif masa lalu tidak demikian. Sistem primitif mengenali individu, namun tidak dimungkinkan dalam skala massal. Dalam pemasaran primitif modern, pengenalan individu bisa dilakukan secara massal, dalam arti, pemasaran primitif modern mengambil benefit dari pemasaran primitif masa lalu dan pemasaran modern masa kini. Hal itu bisa dilakukan karena toolnya sudah tersedia, yaitu internet dengan kemampuan komunikasi massal dua arah. Dengan cara ini, segmentasi bisa dilakukan secara dinamis dalam bentuk profil. Konsumen tidak dikategorisasi, namun membentuk profil mereka masing - masing.

2. Mengurangi/menghilangkan Branding Cost
Dalam pemasaran modern, kampanye massal lebih difungsikan untuk membentuk dan memantapkan awarenes masyarakat terhadap brand, dimana pada kelanjutannya, diikuti dengan aktivitas - aktivitas marketing pendukung -umumnya below the line- untuk memperbesar kans terjadinya sale/penjualan. Pada tiap tahapnya, selalu butuh biaya yang tidak sedikit. Dalam pemasaran primitif, yang seperti itu tidak ada. Tahap awareness hingga sale dilakukan individual. Brand image yang terbentukpun menjalar secara individual dari mulut ke mulut. Tidak ada anggaran khusus untuk mengkampanyekan brand secara terpisah. Di masa lalu, metode primitif seperti ini kurang efektif karena coveragenya tidak mungkin bisa luas, namun jika kita lihat saat ini, hal itu mungkin. Tidak kurang banyaknya media online yang difungsikan sebagai media komunikasi massal 2 arah dalam cakupan/coverage yang sangat luas. Facebook, tweeter, atau blog bisa menjadi contoh yang mudah.


3. Minimalisasi birokrasi, maksimalisasi individual skill
Secara tradisi, pemasaran modern identik dengan sistem. Team, hierarki, dan tahap - tahap prosedural perlu dilewati untuk berbagai hal, hingga ke tahap eksekusi. Dalam pemasaran primitif, hal - hal seperti itu tidak terjadi. Setiap individu menempuh semua tahap pemasaran, mulai dari pebentukan awareness hingga terjadi transaksi. Bagus atau tidaknya hasil terbeban pada individu. Untuk mekanisme primitif modern, model pemasaran sistematis menjadi tidak praktis. Birokrasi adalah hal yang dihindari karena komunikasi 2 arah realtime terus terjadi. Sebagai kompensasi, maka mereka yang bertugas memasarkan harus punya skill individu yang tinggi, pemahaman produk yang mendalam, sehingga di tiap komunikasi yang terjadi, tingkat erornya rendah tanpa harus mentransfer informasi ke divisi lain. Tanpa skill individu tinggi, kembali lagi terjadi birokratisasi yang menyebabkan respon yang lambat. Ini tidak sesuai dengan dunia mendatang yang akan/sedang kita hadapi.

Nah, 3 hal di atas adalah basis - basis atau pokok mekanisme pemasaran primitif modern. Tujuannya adalah maksimalisasi hasil dengan cost yang rendah, mengandalkan tool - tool sesuai dengan perkembangan jaman. Pada dasarnya, setiap mekanisme pemasaran bersandar pada toolset yang ada. Mulai dari sekedar mulut dan telinga, melangkah ke cetak dan elektronik, hingga ke era internet. Setiap toolset akan memaksa marketing untuk merubah paradigmanya.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

1 komentar:

Narzis said...
Wuidiw, kali ini serius amat bro bahasnya :D
Tapi emang bener kok, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gak ada salahnya mencoba cara2 lama yang terbukti efektif....
Kompetisi mah tanpa batas, asal secara arif dan bijaksana :D

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e