Membaca Peluang : Teknik dan Mekanisme

Setiap orang terikat dengan kebutuhan dan keinginan. Setiap manusia juga memiliki keserupaan. Pada dasarnya, membaca peluang adalah membaca apa yang ada di sekitar kita dengan lebih cermat. Lingkungan dan orang - orangnya adalah basis peluang untuk menjadi lahan bisnis yang bisa jadi sangat menguntungkan.

Tidak banyak yang mampu membaca hal seperti ini. Membaca peluang mungkin adalah gift, mungkin juga sekedar kebiasaan yang berulang. Membaca peluang ada banyak macamnya, berikut ini beberapa yang mungkin bisa dijadikan pijakan.

1. Keluhan
Keluhan adalah tanda ada yang tidak beres. Setiap keluhan punya potensi untuk menjadi opportunity bisnis. Contoh sederhana, ibu - ibu mengeluh tukang sayurnya datang terlalu siang, opportunitinya : dagang sayur lebih pagi adalah lahan bisnis. Contoh lain; Susah nyari pulsa di komplek ini, berarti ada prospek bisnis pulsa di daerah tersebut. Ini sekedar contoh membaca opportunity atau peluang melalui keluhan. Tingkat feasible untuk bisa profitable perlu dikaji tersendiri.

2. Kebiasaan/Tradisi
Membaca tradisi bisa menjadi peluang yang bagus. Tradisi dan kebiasaan adalah hal yang berulang. Jika tradisi sifatnya komuniti, kebiasaan sifatnya individual. Contoh peluang dalam hal tradisi misalnya : Kebiasaan menyumbang beras, teh, atau gula saat hajatan di desa. Jika anda bisa melist orang hajatan, anda bisa mendapatkan produk - produk sembako dengan harga murah. Keluarga yang punya hajat rata - rata lebih menyukai uang daripada stok sembako yang cukup untuk berbulan - bulan. Tradisi Opspek mahasiswa baru, tradisi jual ternak saat musim penerimaan mahasiswa baru, tradisi sembako naik saat ramadhan, dan masih banyak lagi tradisi yang jika dicermati bisa menjadi kegiatan rutin anda dalam 1 tahun penuh.

3. Kenangan
Sesuatu yang sudah berlalu bukan berarti tanpa nilai. Ada banyak peluang daam kenangan. Bahkan facebookpun kental dengan nuansa kenangan sehingga orang berbondong - bondong bergabung demi ketemu dengan teman - teman SMA nya dulu. Sesuatu yang telah lewat punya potensi untuk hits kembali. Tinggal kepekaan anda melihat lingkungan. Kenangan apa yang mungkin bisa anda jadikan lahan bisnis. Restorasi foto jaman baheula mungkin?

4. Harapan
Harapan mirip dengan keluhan, hanya saja jika keluhan sifatnya sudah ada namun belum sempurna, kalau harapan lebih pada sesuatu yang diinginkan ada, namun saat ini belum tersedia. Sifatnya invent, bukan duplikasi - optimasi. Orang - orang desa berharap adanya hiburan, dan anda sigap dengan menghadirkan pasar malam. Kemungkinan suksesnya sangat tinggi.

Nah, tiap kali anda ngobrol dengan siapapun, perhatikan poin - poin peluang yang bisa anda saring. Makin terlatih, makin peka, maka wawasan bisnis dan peluang yang mungkin anda eksekusi akan makin banyak. Anda tidak akan kehabisan ide. Semua peluang akan mengalir seperti air. Tambahan lagi, jangan berbisnis mengandalkan asumsi, kayaknya, sepertinya, tapi kurang dalam mendengarkan. Biasanya yang seperti itu hanya berujung kecewa.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e