Distribusi Produk Snack

Dilihat dari kecepatan jual, barang consumer goods yang tinggi perputarannya adalah snack dan deterjen. Untuk snack, produk seharga 500an paling cepat penjualannya. Ada beberapa produsen yang bersaing ketat di segmen ini. Untuk kelas nasional, yang terkenal diantaranya : Mayora, kraft, garuda food, dan OT.

OT, dengan distributor Artha boga, termasuk produsen yang paling banyak meluncurkan varian produk. Mulai tango wafer, fullo, oops wafer keju, dan masih banyak lagi. Sistem distribusi artha boga secara teori mungkin termasuk yang terbaik, tapi di lapangan, kondisinya masuk kategori paling kacau balau. Price list produknya sangat sulit dijadikan rujukan. Fluktuatif karena beragam faktor. Mulai sistem rekruitmen sales, metode penggajian, tuntutan performance, dan masih banyak lagi hal lain yang secara langsung berpengaruh pada harga dan ketersediaan produk di pasaran.

Garuda food bisa dibilang pesaing terdekat OT untuk produk snack. Chocolatos, Gery salut, dan produk - produk lain relatif mirip dengan produk buatan OT. Dari sisi banderol harga juga tidak jauh beda. Produk garuda food didistribusikan dengan cukup baik. Sub distributornya ada banyak dan mengcover area tertentu yang tidak terlalu luas. Satu kabupaten bisa ada beberapa sub distributor. Dari sisi harga, relatif lebih stabil dibanding produk - produk OT.

Kraft dengan produk - produknya seperti oreo dan biskuat, masuk kategori snack mahal karena paling pelit membagi keuntungan untuk reseller. Distribusinya relatif rapi, tapi dengan setting harga yang tinggi, tidak banyak 3rd party yang secara sukarela mendistribusikan produk - produknya. Hampir tidak ada ruang gerak untuk sales - sales freelance. Wajar jika produk hanya tersedia di tempat - tempat tertentu saja.

Distribusi mayora termasuk distribusi yang paling rapi. Bahkan sales - sales freelance sampai tahu kapan sebuah toko grosir bakal dapat kiriman produk mayora. Slay o'lay dan roma better bisa dibilang produk 500an paling laris saat ini. Sayangnya, tidak ada tempo. Semua hard cash. Entah aturan itu dari principal atau distributor, yang jelas, distribusinya sangat tertolong oleh produk itu sendiri.

Nah, dari sekian banyak produsen, produk, dan sistem distribusi, menurut anda manakah yang paling baik? Agak aneh memang, tapi di tempat saya, justru produk OT yang terjual paling banyak. Mengapa? begini alasannya :

Karena fluktuatif, saat dapat harga murah, grosir dan sales freelance cenderung rela membeli dalam jumlah lebih banyak, kadang sampai over. Ini sering menyebabkan mereka enggan membeli produk kompetitor, bahkan yang lebih menarik sekalipun, sekedar agar produk yang mereka stok sebelumnya dalam jumlah banyak bisa keluar. Ini terjadi berulang dan kontinyu, membuat produk kompetitor yang sebenarnya lebih punya potensi terhambat peredarannya.

Bisnis retail memang sedikit mengalami pergeseran. Di tempat saya, terdata ada hampir 10 ribu pengecer yang tersebar di penjuru kabupaten. Mengcover semua secara mandiri jelas tidak mungkin. Distribusi dengan pricing yang memahami psikologi grosir dan freelancer bisa jadi alternatif baru. Sales resmi bukan lagi jadi sapi perah omset, tapi jadi pembawa informasi retail price dengan target utama jumlah kunjungan. Sementara barang mengalir secara natural melalui grosir dan sales freelance, sales yang sebenar - benarnya yang bekerja sungguh - sungguh tanpa tekanan dari siapapun.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e