Sales yang Anti SMS

Ada seorang pelanggan saya yang unik. Setiap kali dia datang ke toko untuk membeli produk dan produk yang dicari sedang kosong, dia minta untuk dikasih kabar jika produknya sudah ada. Seperti yang dia minta, saat produk yang dicari itu datang, saya langsung mengirim SMS untuk memberi tahu sales tersebut. Uniknya, jam berapapun saya SMS, dia selalu membalasnya di sore atau malam hari. Tadinya sih saya tidak terlalu memperhatikan, tapi karena sering, saya jadi penasaran juga. Masak sampai demikian sibuknya sampai membalas SMS saja tidak sempat, begitu tadinya pikir saya. Usut punya usut, dari sesama sales yang kenal dengan dia akhirnya saya baru tahu kalau si sales unik itu ternyata buta huruf. Ya, tipe pedagang yang tahu angka tapi nggak tahu huruf. Jadi tiap kali saya kirimi SMS, yang bacain adalah istrinya sepulang ia kerja. Pantes balesnya lama...hehe. Kabarnya, sewaktu masih kelas satu SD, dia sempat sakit lumayan lama, dan akhirnya membuat dia enggan sekolah lagi.


Karena kebuta hurufannya itu banyak hal yang aneh terjadi. Setiap kali diminta cek nota kalau - kalau ada yang salah, dia selalu menolak. Baru malam hari atau hari berikutnya suka komplain kalo ada hitungan yang kurang pas. Kadang juga suka dikomplain oleh sesama sales karena menjual produk terlalu murah. Ternyata dia menjual rugi karena nggak bisa baca nama produk di nota, meski begitu ia malu untuk mengaku. Kadang dia juga suka keliru jual. Pelanggan minta produk A tapi dikasih produk B yang mirip tapi mereknya beda dan lebih murah. Untungnya, pelanggannya rata - rata juga sesama buta huruf, jadi tidak ada komplain, hehe..

Banyak hal yang unik dan menarik di traditional market. Tidak hanya metode jual belinya, tapi juga orang - orang yang terlibat di dalamnya (termasuk saya kali yaa). Tidak seperti modern market yang serba komputer, di traditional market, kita akan menjumpai orang buta huruf, kesulitan mengeja, dan sebagainya. Inilah realita Indonesia. Tidak semua merasa nyaman dengan yang modern yang semua serba ambil sendiri. Masih banyak warga masyarakat yang suka dilayani dan berbelanja sekaligus bersosialisasi. Bangsa ini memang penuh warna, dan rejeki ada di mana - mana...., agak nggak nyambung ya? Ah, biarlah,.....




Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

1 komentar:

Rajin berkunjung mas Bud... :D
Pede banget Salesnya ntuh...

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e