Jenis - jenis Promo dan Siapa Sasarannya

Promosi, terkait suatu produk,  itu ada bermacam macam dan fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan bottle neck dalam arus penjualan suatu produk. Untuk melihat dimana bottle neck itu sendiri, suatu perusahaan perlu tahu letaknya dimana karena sebuah strategi pemasaran yang dirancang dengan baik hanya akan berhasil jika didasari oleh sumber data yang akurat. Info lapangan secara langsung itu bisa dari konsumen, pengecer, grosir, dan seterusnya terkait aliran produk dari produsen ke konsumen, atau melalui bantuan data dari pihak ke tiga. Jika kita perhatikan, promo itu bisa dipilah sebagai berikut :


Promo untuk konsumen/end user
Promo untuk konsumen dilakukan dengan beragam cara, namun intinya sama, memberikan keuntungan lebih pada konsumen. Contohnya :

  • Beli 2 gratis 1. Promo ini sedang populer, terutama sejak Top coffee menggunakan promo ini untuk memikat calon – calon konsumenya. Dengan kuantiti minimal, end userlah yang akan menikmatinya. Dengan insentif yang menggiurkan, maka diharapkan konsumen mau mencoba produk yang ditawarkan, meski mungkin saja, konsumen tersebut telah loyal terhadap suatu merk favoritnya.
  • Kemasan terbuka lebih murah. Promo seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan rokok, maksudnya agar produk dicoba/dikonsumsi, tidak untuk diperjual belikan kembali. Dari mencoba, maka jika konsumen puas, ia akan membeli produk melalui jalur distribusi normal setelah lewat masa promosi.
  • Kemasan berhadiah. Promo seperti ini menyasar konsumen dan sangat umum untuk makanan ringan murah (biasanya 500an). Hadiah bisa beragam, bisa tukar produk, tukar uang, undian, dan sebagainya. Dengan target yang didominasi anak – anak, maka hadiah adalah opsi yang paling lumrah dilakukan.
  • Produk banded. Promo seperti ini menggunakan hadiah produk lain sebagai bonus untuk pembelian produk tertentu dan umum dilakukan di pasar modern (swalayan, minimarket, dll). Selain konsumen diuntungkan dengan bonus, produsenpun bisa memperkenalkan produk barunya dengan langsung membuat konsumen mencoba produk baru tersebut sebagai bonus.
  • Potongan harga langsung. Promo ini merupakan potongan/penurunan harga jual secara langsung dalam  rentang waktu tertentu. Hal ini seringkali dilakukan saat produk oleh masyarakat dianggap terlalu mahal. Jika dengan penurunan harga peningkatan penjualannya signifikan, barangkali memang sebelumnya produk memang dibandrol terlalu mahal, dan durasi promo bisa jadi diperpanjang, atau kelanjutannya justru jadi harga jual standar.

Promo untuk konsumen pada dasarnya difungsikan untuk meningkatkan daya saing produk di mata konsumen, dalam arti, dengan adanya promo, maka konsumen diharapkan mau mencoba membeli, atau konsumen menjadi lebih memilih produk tersebut dibanding produk kompetitor. Di sisi lain, promo seringkali diperlukan untuk bertahan karena kompetitor melakukan hal serupa dan berimbas pada penurunan market share.

Promo untuk pengecer
Promo ini ditujukan  bagi mereka yang menjual produk secara eceran. Keuntungan yang ditawarkan tentunya merujuk targetnya, yaitu memberikan keuntungan lebih pada pengecer. Contohnya :

  • Kuantiti berhadiah. Misalkan saja beli sepak bonus 1 biji, atau beli serenceng bonus 1 biji, beli sepak bonus gosok2 berhadiah, bonus toples, dan semacamnya. Karena yang ditarget pengecer, tentunya kuantiti yang dipersyaratkan harus cocok dengan targetnya. Insentif model ini langsung saat produk dibeli, tanpa perlu ribet dengan hal – hal lain.
  • Display dengan insentif. Dengan membeli produk tertentu dan mendisplaynya, maka suatu toko akan mendapat insentif uang tiap bulannya. Promo seperti ini insentifnya tidak bisa langsung, tapi dengan jadwal dan metode tertentu.
  • Harga murah terbatas. Promo ini merupakan metode yang seringkali digunakan untuk memperkenalkan produk baru. Pengecer diberi harga murah, namun jumlahnya dibatasi. Harga yang diberikan bahkan bisa lebih murah dibanding harga untuk toko grosir/pembelian jumlah banyak.

Pengecer di Indonesia ini jumlahnya teramat sangat banyak. Untuk itu, metode promo memang perlu dibuat sepraktis mungkin agar bisa berjalan lancar dan tidak membutuhkan sumber daya berlebih dalam pelaksanaannya.

Promo untuk grosir/toko besar
Promo untuk grosir besar pada dasarnya mirip dengan promo untuk pengecer, hanya kuantiti yang dipersyaratkan lebih besar, dan tentunya, dengan insentif/hadiah lebih besar pula. Misalkan saja; elektronik, potongan harga khusus, hingga pesiar. Dengan promo grosir, maka diharapkan toko fokus dalam menjual produk yang dipromo dan menganak tirikan produk kompetitor.

Promo Supermarket/Chain minimarket
Market modern besar selain sebagai kanal distribusi, juga punya fungsi sebagai media beriklan karena mereka biasanya membuat leaflet/punya sistem publikasi mandiri. Selain itu, dengan variasi pelanggan yang beragam dan omset yang besar, supermarket seringkali mendapat promo – promo khusus dari produsen yang berujung pada harga jual super murah. Dengan harga murah yang ditawarkan supermarket, maka dimungkinkan suatu produk tersebar hingga diluar rantai distribusi organiknya melalui sales/trader freelance (sales mandiri/tidak digaji perusahaan), meski mungkin beresiko mengebiri omset dari distributor lokal produk tersebut.

Nah, dari promo – promo yang ada, maka selalu ada tengat waktunya, dalam arti, promo tidak berlaku selamanya. Promo tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan bottle neck, atau kendala di titik - titik tertentu dalam aliran produk dari produsen ke konsumen, dan promo ada durasi karena secara periodik perlu dievaluasi untuk melihat hasilnya.

Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

1 komentar:

merdeka said...
asyik bisa belajar ilmu marketing nih

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e