Strategi Kontra Minimarket Kapitalis

Beberapa waktu lalu saya mendengar akan didirikannya outlet dari salah satu jaringan minimarket nasional. Outlet tersebut letaknya bukan di ibukota kabupaten, bukan di ibukota kecamatan, tapi di sebuah desa. Sepermisif2nya saya, tetap saja saya menganggap ini sudah keterlaluan. Toko2 di suatu desa rata2 kecil, jumlahnya banyak, dan fungsinya untuk mencari makan, bukan untuk menambah kekayaan. Mendirikan outlet penambah kekayaan dgn potensi membuat banyak orang kehilangan penghidupan rasanya sungguh tidak bermoral.

Ada kepala daerah yang permisif, ada juga yang membatasi ketat bahkan melarang masuknya franchise minimarket di daerahnya. Sebenarnya regulasi ini yang terpenting, namun prioritas kepala daerah dalam melihat hal ini bisa berbeda - beda. Mereka bisa mendengar suara satu kepentingan, sementara kepentingan pihak lain tidak terdengar. Untuk itu perlu ada upaya dari para pedagang kecil sendiri agar suaranya terdengar. Ada beberapa cara agar kepentingan para pedagang kecil ini dapat terlindungi, diantaranya :
  • Membentuk asosiasi 
  • Meningkatkan daya saing 
  • Selektif menjual produk
Besarnya modal chain minimarket tidak bisa disaingi oleh pedagang kecil. Seperti persaingan ism di masa lalu, maka kapitalism hanya bisa bersaing melawan sosialism. Jika modal tidak besar, maka orang yang ada harus banyak. Jadi membentuk asosiasi bisa jadi jalan keluar. Lebih baik berunding jika asosiasinya ada daripada aksi protes sporadis yang seringkali berujung anarkis.

Bersaing tidak hanya dilakukan di sisi penentuan kebijakan, tapi juga layanan terhadap pelanggan. Pelanggan sebagai raja masih berlaku. Jika ingin mendapat simpati pelanggan, tentunya pedagang kecilpun perlu berusaha meningkatkan daya saingnya, baik itu tempat, cara berjualan, dan sebagainya. Percuma melawan chain minimarket bermodal besar jika ternyata sebagian besar konsumen justru mengelu - elukan kehadiran mereka.

Pedagang kecil juga perlu selektif memilih produk. Hindari mengorder produk - produk yang dijual minimarket jika memungkinkan. Jikapun sangat perlu menjual produk tersebut, ambil dari minimarket yang sedang promo. Borong hingga ludes, jadi konsumen yang datang ke situ tidak mendapat bagian ^_^ (licik ya....), biar konsumen kalau butuh datang ke tempat anda, hehe...

Tidak salah jika menjadi kaya atau super kaya, asalkan tidak dengan memiskinkan banyak orang. Ada banyak cara menjadi kaya, dan cara yang terbaik adalah dengan membuat orang - orang di sekitarnya ikut terangkat taraf hidupnya.


Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

4 komentar:

hanah said...
yang lebih njelehi, minimarket2 itu rata2 memajang produk miras sama kondom di area yang sangat mudah dilihat dan diakses anak2...

mau jadi apa generasi mendatang
Sriyono Disini said...
Pak kadesnya dikitik kitik saja setahun atau dua tahun gitu... :D
Admin said...
@Hanah
Generasi itu udah terbentuk sekarang kok mas. Btw, selama puasa, kabarnya bir sudah tidak didisplay lagi.

@Sriyono
Kadesnya paling dpt receh mas.... kasian..
merdeka said...
ekspansi pebisnis kakap sampai di desa2

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e