tag:blogger.com,1999:blog-34135807250910593412024-03-13T09:56:01.295+07:00Poside PostAdminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-89648721814926542392009-11-05T01:43:00.000+07:002009-11-05T01:43:41.272+07:00Jalur Cepat Karir Polisi BersihJika saja ada polisi yang bersih, jujur, dan mau berpartisipasi aktif membuka segala borok - borok kepolisian, kesempatan untuk naik jabatan dan jadi seorang tokoh sangat besar. Paling tidak, jabatan - jabatan puncak akan banyak yang lowong.<br />
<br />
Jika dalam prosesnya membuat ia dimutasi, ia bisa berteriak lewat media. Media sedang getol - getolnya mengekspose masalah ini, apalagi masyarakat. Ia punya kesempatan untuk dinilai publik secara positif. Pahlawan reformasi kepolisian.<br />
<br />
Jika ia dianggap pengkhianat oleh koleganya, juga bukan masalah. Menjadi pengkhianat para polisi bandit calon pesakitan bukanlah hal yang buruk, apalagi dengan dukungan masyarakat di pihaknya. Ia punya kans untuk menjadi bagian sebuah korps yang bersih di kemudian hari. Korps yang tentu saja tidak membenci seorang penentang bandit, bahkan justru salut karena mampu membersihkan citra kepolisian. Sebuah tol karir yang mungkin hanya sekali seumur hidup.<br />
<br />
Ini sekedar skenario untung rugi, saran bagi polisi bersih agar mau 'bersuara' demi bangsa dan karir dia sendiri.Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-34265682386471069172009-09-22T11:05:00.000+07:002009-09-22T11:05:21.727+07:00Lindungi KPK Kita!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Y6cAsrJqtbA/SrhL7i26A_I/AAAAAAAABWc/-mKGP2VRP94/s1600-h/kpk-harus-matii1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_Y6cAsrJqtbA/SrhL7i26A_I/AAAAAAAABWc/-mKGP2VRP94/s800/kpk-harus-matii1.jpg" style="width: 420px;" /></a><br />
</div>Melihat prestasi polisi dalam memburu Nurdin, rasanya membanggakan. Mungkin sama membanggakannya saat rakyat melihat KPK menangkap para koruptor. Dua institusi itu bekerja maksimal dalam bidangnya masing - masing, mungkin itu yang membanggakan. <br />
<br />
Namun, jika melihat hubungan akhir - akhir ini antara keduanya, mungkin kita perlu berfikir ulang. Konflik antara KPK dan Polri terdengar tidak enak. Tumpang tindih wewenang membuat nama baik yang seharusnya dijaga menjadi rusak. Jika ditanya mana yang lebih rusak, mungkin jawabannya akan menuju ke pihak Polri.<br />
<br />
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di kepolisian ada korupsi. Rakyat tahu, dan sangat wajar jika itu menjadi bagian penyelidikan KPK. Justru akan sangat aneh jika KPK tidak melakukannya. Dari level kroco, yang memalak receh dari para pemilik receh lewat tilang, masyarakat tahu institusi besar itu bukan institusi yang sehat.<br />
<br />
Kepolisian bukan tempat suci dimana tidak ada korupsi. Jika kerja KPK mau diinterupsi dengan beragam tuduhan yang membuat kinerjanya tidak maksimal, sangat mudah untuk disimpulkan ada tendensi di baliknya. Mungkin tidak ada pilihan lagi bagi polisi selain merubuhkan KPK. Memberikan tumbal bagi KPK mungkin seperti menyerahkan ujung mata rantai yang tidak bisa dikendalikan lagi akan merambat ke mana. Semua bisa saja terlibat bukan? Kalau melihat respon institusi tersebut, bisa jadi memang demikian.<br />
<br />
Tanpa backup penguasa tertinggi dan rakyat, mungkin nasib KPK tidak akan lama. <b>Rakyat meminta KPK untuk tidak tebang pilih dalam memberantas korupsi, maka rakyat juga yang punya tanggung jawab melindungi institusi kecil tersebut dari marabahaya.</b> Saat ini posisi KPK tersudut, dan rakyat tentunya tahu siapa yang harusnya mereka bela. Sebagai blogger, saya hanya bisa menulis ini sebagai bentuk dukungan. Jika anda blogger juga, tidak ada salahnya jika kita menunjukkan dukungan kita. Apakah anda blogger yang cukup punya nyali untuk menunjukkan dukungan anda pada KPK? Jika ya, take action Guys!Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-53349244880169576342009-07-26T12:11:00.000+07:002009-07-26T12:15:11.995+07:00Para Jenderal dan HukumHukum dan undang - undang, jika merujuk ke hukum itu sendiri, menyatakan bahwa tidak ada siapapun yang lepas dari hukum. Siapapun tunduk pada hukum dan perundang undangan. Teorinya seperti itu. Pada kenyataannya, hukum dan undang - undang adalah benda yang tidak bernyawa. Ia dijunjung tinggi atau terinjak, semua tergantung pada goodwill penegak hukumnya. Jika ditanya, siapakah yang lebih berkuasa dari hukum? Tentu jawabnya adalah penegak hukum. Hukum berkuasa atau tidak, semua tergantung penegak hukumnya. Penegak hukum adalah subyek, hukum sendiri adalah obyek yang diposisikan.<br /><br />Banyak kasus dalam perjalanan sejarah bangsa ini yang menempatkan hukum pada posisi kedua di bawah penegak hukumnya. Dalam arti, penegak hukumnya bertindak melanggar hukum, di atas hukum, dan mereka tidak mendapat konsekwensi/hukuman atas perbuatannya. Pertanyaan yang mengemuka kemudian, jika dalam hukum disebutkan bahwa tidak ada yang boleh lepas dari hukum, siapapun itu, mengapa penegak hukum bisa bebas? Mengapa mereka sukar diadili?<br /><br />Jawaban untuk itu sebenarnya mudah. Jika nomor dua menyatakan bahwa dirinya adalah nomor satu dan semua tunduk padanya, apakah yang nomor satu secara de facto terinclude di situ? Tidak kan? Pada kenyataannya, ada subyek yang dengan goodwillnya sendiri perlu dengan sukarela untuk menempatkan diri di bawah hukum dan mau/rela menempatkan hukum untuk berada di urutan pertama. Tanpa ada paksaan. Jika hukum masih nomor dua, meski secara hukum rakyat paling berkuasa, rakyat nomor satu, atau apapun itu, tidak akan merubah kenyataan bahwa penegak hukum ada di atas hukum, yang sama artinya pula bahwa rakyat bukan yang paling berkuasa, bukan yang nomor satu.<br /><br />Ini tentunya bisa pula untuk menjawab mengapa sangat sulit untuk menyeret para jenderal untuk duduk jadi pesakitan, mengapa Soeharto tidak bisa diadili, dan semacamnya. Masih cukup beruntung bahwa mereka, penegak hukum tersebut, cukup punya itikad baik tahun 1998 lalu dan mau menempatkan dirinya di bawah hukum. Jika tidak, bukan tidak mungkin ratusan ribu rakyat tewas karena rakyat bergerak dengan bersandar pada hukum yang secara real ada di posisi dua.<br /><br />Sampai saat inipun saya masih salut, .. yah, tepatnya heran dengan mereka - mereka yang berusaha menuntut para jenderal untuk korban kerusuhan - kerusuhan yang pernah terjadi. Karena jika pijakannya adalah hukum, maka lawan mereka adalah pihak - pihak yang memiliki kemampuan memposisikan hukum di atas atau di bawah mereka. Yah, sekali lagi, hukum tetaplah benda mati. Di atas hukum adalah goodwill dari penegak hukumnya, dan itu bukan hal yang bisa dituntut atau diperkarakan dengan landasan aturan di bawahnya. Lebih tepat jika goodwill itu distimulasi dari sisi moral, nurani, agama, dan semacamnya. Karena kita tahu, di atas segalanya, masih ada Tuhan yang lebih berkuasa.Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-62737573033109659512009-07-19T01:01:00.002+07:002009-07-19T02:35:54.904+07:00Mudahnya Bisnis Teror | Waspadalah !Bisnis Teror itu tidak sulit. Untuk ngebom suatu target, hanya butuh 1 orang yg bisa bikin bom dan paham strategi. Caranya gini :<br /><br />1. Rakit bom<br />2. Cari bandit kelas teri yg baru keluar penjara. Yang miskin dan kepepet butuh duit. (yang seperti ini palng gampang ditipu)<br />3. Tawarkan uang 20jt pada si bandit buat naruh bom di suatu lokasi. Kasih 10 juta di muka, dan 10 juta nanti di belakang.<br />4. Pada hari H, suruh si bandit bawa bom ke lokasi.<br />5. Setelah si bandit sampai di sasaran, jangan lupa tekan remotenya.<br /><br />Bom meledak, misi berhasil, saksi kunci (si bandit) binasa, dan tentu saja, hemat 10 juta. Bandit yang sudah jadi mayat tidak bisa menagih kekurangan yang 10 juta.<br /><br />Untuk kejadian ini, di koran akan ketulis : <span style="font-weight: bold;">BOM BUNUH DIRI TERJADI DI X</span><br />Bom bunuh diri? Ah, yang benar saja.<br /><br />Bisnis teror ternyata bisa lebih mudah daripada ngerampok. Dan saat seperti ini, nampaknya cari orderan sama sekali nggak sulit. Cari bandit kere yang bisa ditipu juga sama mudahnya. Ada yang mau order teror?<br /><br />-----------<br />Btw, dengan melihat cara di atas, rasanya wajar sekali jika teror bisa didalangi siapa saja. Dan 1 orang pelaksana project di atas juga bisa siapa saja, tidak harus Nurdin M Top. So, Watson, tugas di depan mata. Mari kita selidiki siapa dalang bom Mariott yang sebenarnya...Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-36441652755669932852009-07-18T04:08:00.000+07:002009-07-18T04:09:58.209+07:00Spekulasi Bom : Motifnya EkonomiDengan membom hotel tempat CEO asing sarapan, yang ditarget nampaknya ekonomi, investasi, terutama investasi asing. Bom dan perkembangan investasi asing seperti minyak dan air. Saat presiden saat ini menggunakan strategi memutar roda ekonomi dengan masuknya investasi asing, sasaran lawan - lawannya jelas. Secara halus atau kasar, cegah masuknya investor asing apapun caranya.<br /><br />Cara pertama, menggoalkan kandidat - kandidat yang 'nampaknya' anti asing secara demokratis sudah gagal. SBY bisa dipastikan menang telak. Cara untuk 'mengusir' investor tinggal satu, cara kasar. Bikin iklim investasi tidak kondusif untuk asing sehingga asing tidak mau masuk. Imbasnya nyata dan langsung. Three terimbas karena MU batal datang. Bos Holcim tewas. Entah apa lagi nanti kelanjutannya.<br /><br />Jika boleh menebak, yang ada di balik ini tentunya siapapun, terutama pengusaha2 lokal yang maunya diproteksi, yang tidak berani bersaing head to head dengan asing. Perkara teknisnya tidak sulit. Entah pakai jasa teroris tukang brainwash otak - otak yang silau sorga ala al qaeda, atau martir catutan yang ingin keluarganya kaya raya, itu sekedar teknis yang sederhana. <br /><br />Apakah ini terkait politik? Tentu saja. Naif sekali jika mengatakan bahwa pesta triliunan memilih presiden itu murni 'demi rakyat'. Tentu ada bos - bos pemodal besar yang menjagokan kandidat tertentu untuk maksud tertentu. Dan dengan kemenangan SBY, hajat bisnisnya dalam bahaya. Belajar dari kisah manusia (plus telenovela), tidak ada yang lebih kejam dari keserakahan. Motif ekonomi memang sering membawa kisah - kisah yang mengenaskan.Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-13373844748036927442009-07-11T13:40:00.004+07:002009-07-11T13:48:22.586+07:00Pemilu dan Reaksi Kekalahan Pelatih Sepak BolaNgobrolin pemilu tidak selamanya harus tegang dan serius. Di bawah ini ada post oleh spidolhitam dari politikana. Yak, sekali - sekali copas gapapa toh? Lucu betul soalnya. Oke deh, berikut isinya :<div class="fullpost"><br /><p style="color: rgb(0, 102, 0);"><span style="font-size:130%;">Berikut beberapa macam reaksi seorang manajer tim sepakbola ketika timnya mengalami kekalahan :</span></p> <p><strong>1. Raksi kalah tipis versi 1</strong></p> <p>Tim lawan telah bermain dengan baik begitu juga tim kami. Kedua tim telah memberikan yang terbaik dan kami harus mengalami kekalahan dengan skor yang sangat tipis. Harus diakui bahwa saya tidak sependapat dengan beberapa keputusan wasit namun dalam pertandingan yang sangat ketat, banyak hal yang terjadi di lapangan dan pertandingan bisa berjalan dengan sangat keras. Gol yang terjadi memang sedikit menimbulkan kontroversi namun saya yakin bahwa wasit mempunyai pendangan yang lebih baik dari kami yang berada di pinggir lapangan, dan setelah saya melihat replay gol nya, saya harus mengakui bahwa penyerang lawan memang berada dalam posisi yang lebih menguntungkan.</p> <p>Selamat kepada tim lawan, namun kami berjanji akan memberi perlawanan yang lebih baik ketika akan berhadapan lagi nanti.</p> <p><strong>2. Reaksi kalah tipis versi 2</strong></p> <p>Saya tidak bisa mempercayai hasil ini. Keputusan wasit jelas-jelas merugikan tim kami. Satu-satunya gol yang tercipta adalah bukti kelicikan penyerang tim lawan dan konspirasi wasit beserta tim pelaksana pertandingan. Lapangan tempat diselenggarakan pertandingan bermutu sangat jelek dan dibawah standar. Belum lagi hujan deras yang sangat merugikan tim kami. Dukungan suporter yang penuh kebencian sangat memecah konsentrasi pemain sehingga tidak bisa bermain dengan baik. Apalagi dengan lewatnya beberapa pesawat di atas lapangan, sangatlah tidak profesional. Saya tadi melihat tim lawan menuliskan sesuatu di tiang gawang dan pasti ini adalah guna-guna supaya tim kami tidak bisa mencetak gol.</p> <p>Saya memperingatkan kepada tim lawan untuk tidak bermain curang, sebagaimana kami yang tidak jadi memasang paku di sepatu seperti telah kami rencanakan sebelumnya.</p> <p><strong>3. Reaksi kalah telak versi 1</strong></p> <p>Luar biasa penampilan dari tim lawan. Tim kami benar-benar dibuat tidak berdaya. Tim lawan telah menunjukkan kepada tim kami bagaimana seharusnya bermain sepak bola. Untuk itu saya merencanakan sebuah perombakan besar-besaran dalam tim. Kami akan mengganti beberapa pemain tim inti yang terbukti tidak maksimal dalam menyumbangkan tenaganya kepada tim. Saya juga mengharap dukungan penuh dari para suporter supaya kami bisa bangkit dari kekalahan ini dan menatap pertandingan-pertandingan selanjutnya dengan penuh harapan.</p> <p>Bravo untuk tim lawan, jangan salahkan kalau saya melirik beberapa pemain tim hebat dari tim anda.</p> <p><strong>4. Reaksi kalah telak versi 2</strong></p> <p>Ini kebohongan. Tim kami yang super hebat tidak mungkin kalah 5 gol tanpa balas. Anda lihat sendiri bagaimana penampilan tim kami di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tim kami ini gak mungkin kalah. Ini pasti persekongkolan antara FIFA, PSSI, dan sponsor-sponsor besar untuk mendepak tim kami supaya terdegradasi. Saya yakin bahwa tim lawan telah menyuap wasit, hakim garis, penonton, dan anak gawang juga para penjual es cendol untuk berbuat yang merugikan tim kami.</p> <p>Awas kamu ya tim lawan, saya akan menggugat hasil pertandingan hari ini ke hansip dan RT RW terdekat.</p> <p style="color: rgb(0, 102, 0);"><span style="font-size:130%;">Supaya lengkap saya tulis juga reaksi kemenangan yah</span></p> <p><strong>Reaksi kemenangan versi 1</strong></p> <p>Saya bersyukur atas kemenangan kami di hari ini, namun kami tidak boleh lengah, masih banyak yang harus diperbaiki dan saya harap kemenangan ini bisa memotivasi para pemain untuk bermain lebih baik di kemudian hari.</p> <p>Untuk tim lawan saya ucapkan, sampai berjumpa lagi di pertandingan berikutnya yang saya harap tidak kalah serunya.</p> <p><strong>Reaksi kemenangan versi 2</strong></p> <p>SHUT YER GOD DAM MOUTH AND ACCEPT YOUR LOSS FOOL, OR IMA GIVE YER MAMA A SLAP IN HER ASS LIKE BICIS AND HOES !?!?!?!</p><br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-73773742632035172382009-07-09T20:09:00.002+07:002009-07-09T20:25:58.915+07:00Analisa Hasil Pemilu Pilpres 2009Hasil Quick count maupun perhitungan sementara KPU sudah sangat jelas mengindikasikan kemenangan mutlak SBY atas kedua kandidat lainnya. Menilik apa yang telah dilakukan ketiga kandidat, tentu ada keterkaitan erat antara tindakan dan hasil. Nah, mari kita bahas satu per satu.<div class="fullpost"><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-weight: bold;font-size:130%;" >SBY - Susilo Bambang Yudhoyono</span><br /><img style="margin: 7px; float: left; cursor: pointer;" src="http://pemilu.detiknews.com/images/content/other/accumulation/2/accumulation_2_20090706122925.gif" />Sejak awal, elektabilitas SBY sudah tinggi. Jauh di atas kandidat yang lain. Dalam kondisi tersebut, team SBY melaksanakan strategi pencitraan sejak awal. Yang dikedepankan adalah hasil dan sosok seorang SBY. Di banyak iklannya, SBY lebih banyak menampilkan tema - tema yang -kalau boleh dibilang- berita baik. Jika dilihat dari elektabilitas sebelumnya yang memang sudah tinggi, strategi pencitraan dan hasil yang diperoleh ini seakan menjadi jaminan bahwa pilihan rakyat memang sudah tepat. Menjaga awarenes dengan iklan mirip indomie, atau menunjukkan sifat - sifat SBY sebagai seorang panutan adalah cara yang efektif menunjukkan realita, bukan janji. Kampanye yang selaras dengan nilai elektabilitas.<br /><br /> <span style="font-weight: bold;font-size:130%;" ><span style="color: rgb(204, 0, 0);">Mega - Megawati Soekarnoputri</span></span><br /><img style="margin: 7px; float: left; cursor: pointer;" src="http://pemilu.detiknews.com/images/content/other/accumulation/1/accumulation_1_20090706122741.gif" />Dalam kampanyenya, Mega lebih sering membahas hal - hal negatif. Itu hal yang lumrah mengingat ia seorang oposisi. Namun, cara demikian secara strategi menjadi tidak efektif karena ia adalah mantan presiden yang tidak dipercaya rakyat untuk menjabat lagi. Dalam arti, jika hal - hal yang diungkapkannya benar, pun tidak lantas ia yang akan mendapat limpahan suara dari apa yang ia kemukakan, karena masih ada kandidat lain. Dalam pendapat saya, pemilih megawati jumlahnya cukup banyak, fanatis, namun terkunci. Dalam arti, meski tidak turun, tapi juga sulit untuk bertambah. Perolehan Mega yang lumayan kali ini lebih banyak disumbang oleh Prabowo, sosok yang belum pernah menjadi presiden dan masih terbuka segala kemungkinan. Orang yang belum pernah menjadi presiden tidak punya raport merah seorang presiden.<br /><br /> <span style="color: rgb(204, 153, 51); font-weight: bold;font-size:130%;" >JK - Jusuf Kalla</span><br /><img style="margin: 7px; float: left; cursor: pointer;" src="http://pemilu.detiknews.com/images/content/other/accumulation/3/accumulation_3_20090706170338.gif" />Sejak awal, kans JK paling lemah karena ia tidak memiliki pendukung yang solid. Massa Golkar bukan sepenuhnya massa JK, dan membentuk citra sosok seorang presiden tidak bisa dilakukan hanya dalam dua bulan, sementara sebelumnya ia begitu agresif untuk kembali menjadi wakil SBY. Sebuah awal yang sulit. Dalam iklan - iklannya, JK mengusung iklan yang cerdas. Namun sayangnya, iklan JK itu tampil di awal, bukan sebaliknya. Dengan elektabilitas yang masih rendah, awarenes sosok Kalla yang belum lekat di hati rakyat harusnya dikatrol dulu dengan tema iklan yang lebih riuh, lebih catching. Iklan awal yang cocok sebenarnya iklan yang mengangkat awareness dulu, baru diakiri dengan iklan cerdas opini tokoh. JK justru menampilkan iklan yang serba meriah, serba muda di akhir - akhir. Saya rasa ini terbalik. Lebih cepat memang lebih baik, tapi tidak dengan tergesa - gesa. Jk Miss dalam membidik mayoritas audiennya.<br /><br />Saya bukan penggemar iklan, tapi dari iklan kita bisa banyak belajar bahwa tidak selalu iklan OK secara ide dan estetis memperoleh hasil yang bagus. Pintar tidak pintar bagi seorang pemasar tentu bukan dinilai dari indah tidak indahnya suatu materi iklan, tapi lebih ke keahlian membidik audien dengan berpatokan hasil. Tidak heran iklan yang sekali tayang diulang 3 kali itu ditiru. Bukan indahnya memang yang jadi alasan, tapi hasilnya.</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-31505357432113851042009-04-14T01:17:00.000+07:002009-06-12T13:30:39.133+07:00Analisa Politik : Menghindari Yang Tidak DisukaiHarus diakui bahwa SBY merupakan faktor yang sangat berpengaruh atas perolehan suara partai demokrat di pemilu 2009 ini. Bahkan saya berani memprediksi bahwa dalam pemilihan presiden nanti, jumlah pemilih SBY akan lebih banyak dari pemilih 'partainya SBY'. Jika partai - partai lain mau berfikir panjang, maka mendukung SBY saat ini akan sangat bermanfaat bagi mereka di pemilu 2014 mendatang, saat SBY tidak bisa mencalonkan diri lagi. Akui saja, menjegal SBY di pemilu ini terlampau susah. Tahu penyebabnya?<div class="fullpost"><br /><br />Belajar dari kesalahan Akbar tandjung dulu, ia mendekat ke kubu Megawati, satu - satunya pemimpin partai besar yang bikin silau pemilihnya karena fotonya selalu diprint bersebelahan dgn bapaknya. Kesalahan kalkulasi Akbar adalah : ia hanya melihat jumlah suara PDIP yg besar dan fanatik, ia tidak melihat suara yang anti PDIP yg jumlahnya jauh lebih besar dan lebih fanatik (ingat say no to megawati di facebook?). Kebanyakan yang tidak memilih mega adalah orang yang anti mega.<br /><br />Jika dibanding orang yang anti SBY, maka yang anti mega berlipat2 jumlahnya. Saat ini jika melihat dari faktor jumlah pendukung, tentunya hasil pemilu caleg bisa jadi rujukan. Calon kuat adalah dari demokrat, pdip, dan golkar. Tapi jika melihat dari jumlah pembenci, maka daftar peringkat capres akan sedikit berjumpalitan. Silahkan analisa sendiri peringkat capres jika didasarkan dari jumlah ketidaksukaan/dibenci. (dibenci disini tidak melulu sebagai pribadi, tapi lebih sebagai figur calon pemimpin negara)<br /><br />Apa yang terjadi pada mega serupa dengan apa yang dialami Amien rais meski dengan alasan yang berbeda. Amien rais cukup banyak pendukung, tapi orang yang tidak simpatik padanya jauh lebih banyak. Amien rais boleh jadi benar dengan kritik - kritiknya, tapi sebagai orang timur kita tahu bahwa kritikpun ada batasnya. Orang Indonesia memilih lebih ke masalah suka - tidak suka, bukan sekedar benar - salah. Meski Amien rais benar, tapi terlalu banyak mengkritik bukan tipikal pribadi yang disukai orang Indonesia.<br /><br />Dengan pribadi yang santun, lebih banyak diam dan bekerja daripada mengumbar ucapan/kritikan, SBY meminimalisir potensi untuk tidak disukai/dibenci. Nampaknya sepele, tapi menurut saya, menghindari tidak disukai nampaknya jadi begitu vital dalam pemilu, bahkan bisa jadi lebih penting daripada usaha untuk disukai. Apakah saya berkata seperti ini karena mendukung SBY? Bisa jadi. Tapi bisa jadi juga karena saya 'membenci' pesaingnya. Saya harap anda tahu bedanya.</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-53988580885092924182009-02-10T13:56:00.000+07:002009-06-12T13:30:40.078+07:00Bahaya Kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009Setelah saya pikir - pikir, rasanya kontes SEO mas <a title="Kampanye damai" href="http://www.pogung177.com/2009/01/pogung177-seo-contest-announcement/">Pogung177</a> yang mengambil kata kunci <a title="Kampanye damai pemilu indonesia 2009" href="http://poside.blogspot.com/2009/02/bahaya-kontes-seo-kampanye-damai-pemilu.html"><strong>Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009</strong></a> ini membuat kita jadi kesulitan mendapatkan informasi "real" tentang event Pemilu 2009. Sekarang keyword - keyword <a title="Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009" href="http://poside.blogspot.com/"><em>Pemilu Indonesia 2009</em></a> tersebut dominan berisikan sampah, bukan informasi yang valid mengenai pemilu 2009 yang sebenarnya.<br /><br />Jika jago - jago SEO mengisi halaman - halaman depan mesin pencari dengan sampah, lantas bagaimana lagi kita harus mencari informasi yang benar - benar kita butuhkan mengenai pemilu? Akan sangat sulit tentunya.<div class="fullpost"><br /><br />Jika melihat siapa yang dirugikan, maka beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :<br /><span><strong>1. Masyarakat Umum</strong></span><br />Alasannya mudah saja. Masyarakat yang ingin mencari informasi mengenai Pemilu Indonesia 2009 jadi kesulitan dalam mendapatkannya.<br /><span><strong>2. Caleg & Parpol</strong></span><br />Situs caleg dan parpol yang dibuat mahal - mahal mungkin saja terbenam di halaman bontot SERP mesin pencari. Sukar ditemukan.<br /><span><strong>3. Pemantau & pengamat pemilu</strong></span><br />Mereka adalah pencari informasi yang intens, dan dengan timbunan sampah SEO di Internet, dijamin apa yang mereka cari akan lebih sukar mereka dapatkan.<br /><span><strong>4. Pemerintah</strong></span><br />Ya. Tentu saja pemerintah. Keamanan pemilu, kelancaran pemilu, dan beragam tetek bengek pemilu 2009 adalah tanggung jawab pemerintah.<br /><br />Kalau melihat yang diuntungkan, ya tentu saja ada, diantaranya :<br /><span><strong>1. Peserta kontes SEO </strong></span><a title="Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009" href="http://poside.blogspot.com/2009/02/bahaya-kontes-seo-kampanye-damai-pemilu.html"><strong>Pemilu Indonesia 2009</strong></a> yang di SERP tampil di halaman pertama<br />Lumayan, selain berpotensi dapat hadiah, dia juga berpotensi memasang foto Caleg. Itu bisa jadi pendapatan tambahan.<br /><span><strong>2. Yang bikin kontes (kemungkinan)</strong></span><br />Tidak mungkin tidak ada agenda. Mengeluarkan hadiah sedemikian banyak rasanya tidak mungkin hanya sekedar buat having fun. Ya kan?<br /><br />Sebagai tambahan saja untuk yang belum tahu kontes tersebut, berikut hadiah yang dijanjikan :<br />1st Prize: Rp 5.000.000 + 16Gb USB drive<br />2nd Prize: Rp 2.000.000 + 8 Gb USB drive<br />3rd Prize: Rp 1.000.000 + 8 Gb USB drive<br />4th Prize: 8 Gb USB drive<br />5th Prize: 8 Gb USB drive<br />6th Prize: 4 Gb USB drive<br />7th Prize: 4 Gb USB drive<br />8th Prize: 4 Gb USB drive<br />9th Prize: 4 Gb USB drive<br />10th Prize: 4 Gb USB drive<br /><br />Nah, bagaimana menurut pendapat anda? Mungkin nggak dalam 1 atau 2 bulan ke depan kontes ini menimbulkan masalah? Misal iya, siapa saja yang kena?<br /><br />*Postingan buat ikutan lomba SEO nih. Setelah belajar bikin template, sekarang belajar SEO. Lumayan belajar sambil untung - untungan. Btw, kata kuncinya lumayan niche, kayaknya nggak terlalu masalah. Kayaknya sih...<br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-65791507166528788202009-02-09T21:54:00.000+07:002009-06-12T13:30:40.088+07:00Kontes SEO Berhadiah JutaanSebuah blog yang difungsikan untuk memantau kontes SEO yang diberi judul "Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009" sedang dalam pengerjaan. Lomba tersebut diadakan oleh blogger senior asal jogja yang berinisial pogung177. Hadiahnya nggak kira - kira. Kalau ditotal bisa lebih dari 10 juta. Yang ingin iseng bolehlah ikutan. Tidak perlu berharap banyak, anggap saja hiburan untuk waktu luang. Paling tidak, ada tambahan motivasi dalam berinternet ria.<div class="fullpost"><br /><br />Lomba tersebut diselenggarakan mulai 1 Februari hingga 1 Mei 2009. Nah, untuk lebih lengkapnya tentang kontes ini dan perkembangannya, pantau terus <a href="http://indovote.blogspot.com/">Dashboard Kontes SEO Pemilu</a>. Semua blog akan dikumpulkan RSS nya di sana untuk melihat setiap pergerakan. OK guys. Wanna Join?<br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3413580725091059341.post-165386082724341332009-02-05T00:34:00.000+07:002009-06-12T13:30:40.131+07:00Kampanye Politik yang BermanfaatDi masa kampanye seperti ini, banyak kita temui poster dan baliho caleg/partai bertebaran di mana - mana. Jika cuma satu dua mungkin ada efeknya untuk lebih dikenal masyarakat, tapi jika sudah sedemikian banyak, nampaknya uang yang dihambur - hamburkan lebih ke sebuah kesia - siaan.<br /><br />Sekedar nampang itu tidak cukup. Harus ada nilai tambah yang bisa menimbulkan rasa ketertarikan dan simpati. Pertanyaannya kemudian, adakah kemungkinan langkah nyata untuk melakukannya? Ada. Misalkan saja seperti ini.<div class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Membantu packaging industri kecil</span><br />Industri kecil seperti keripik singkong, sale pisang kering, dan semacamnya membutuhkan biaya pengemasan. Produk tersebut terdistribusi ke warung - warung, dipajang, dan dibeli konsumen. Membantu dalam hal biaya pengemasan dengan dibumbui foto caleg atau logo partai tentunya adalah sebuah simbiosis mutualisma yang menarik.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Branding gerobak makanan</span><br />Bakso, Sate, dan penjual makanan dengan gerobak dorong adalah sarana strategis menciptakan awarenes. Disamping tidak mahal, gerobak yang keluar masuk kampung mampu memberikan awarenes yang lumayan. Lebih baik memberi rejeki mereka daripada memajang poster tumpang tindih di jalan - jalan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Branding Becak</span><br />Branding 1 becak lebih efektif daripada memberikan kaos ke 20 tukang becak. Kaos itu bisa dipakai bisa tidak. Jika rusak kemungkinan besar hanya jadi gombal. Branding becak lebih awet, selalu dipakai, dan kemungkinan digantinya kecil karena mengecat butuh biaya.<br /><br />Tentunya ada banyak lagi cara yang bisa diterapkan, tapi sementara itu dulu. Sekedar kritik untuk team kampanye agar mengutamakan manfaat setiap kali mengeluarkan uang untuk kampanye. Sedikit lebih kreatif, jangan sekedar ikut - ikutan dengan cara - cara standar. Sistem kunjungan ke kampung - kampung, makan - makan, amplop, adalah cara lama yang seharusnya mulai ditinggalkan. Partai saat ini terlalu banyak, berbeda dengan era orde baru. Masih ada cara - cara lain yang mampu memberikan nilai tambah tanpa harus mengeluarkan biaya berlimpah. Produk yang terdistribusi atau "manusia" yang terdisribusi (keliling sana - sini) adalah duta - duta promosi yang efektif dan layak diajak bekerjasama.<br /><br />Btw, anda sendiri punya ide bagus untuk kampanye partai/caleg?<br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/17129050443780353045noreply@blogger.com2