Beberapa waktu lalu toko saya sempat mendapat pelanggan - pelangan dengan nilai belanja lumayan banyak. Mereka adalah sales freelance yang nampaknya sudah punya banyak pengalaman. Semua lebih senior daripada saya.
Satu, dua, tiga, terus bertambah sampai akhirnya ada seorang 'bandar' datang dan mengeluh pada saya. Dia juga seorang pedagang dan punya sales lumayan banyak. Sales - sales itu mengambil barang darinya dengan sistem tempo alias bayar belakang alias utang. Setoran jeda berapa hari dari saat pengambilan. Akhir - akhir ini, salesnya mulai molor dalam membayar. Satu, dua, dan makin banyak yang molor.
Ternyata sodara2, duit yang harusnya buat setoran itu dibelanjakan di tempat saya. Harga lebih murah karena saya main cash. Sekali dia ambil produk dari juragan tempo, hasil jualannya dibelanjakan di tempat saya beberapa kali. Otomatis setoran mereka molor. Pantas aja saat juragannya mampir tempat saya, beberapa sales pada ribut pingin cepat2 kabur...haha, ternyata...
Satu, dua, tiga, terus bertambah sampai akhirnya ada seorang 'bandar' datang dan mengeluh pada saya. Dia juga seorang pedagang dan punya sales lumayan banyak. Sales - sales itu mengambil barang darinya dengan sistem tempo alias bayar belakang alias utang. Setoran jeda berapa hari dari saat pengambilan. Akhir - akhir ini, salesnya mulai molor dalam membayar. Satu, dua, dan makin banyak yang molor.
Ternyata sodara2, duit yang harusnya buat setoran itu dibelanjakan di tempat saya. Harga lebih murah karena saya main cash. Sekali dia ambil produk dari juragan tempo, hasil jualannya dibelanjakan di tempat saya beberapa kali. Otomatis setoran mereka molor. Pantas aja saat juragannya mampir tempat saya, beberapa sales pada ribut pingin cepat2 kabur...haha, ternyata...