Di masa - masa awal pemanfaatan internet untuk menjual suatu produk/jasa, internet adalah alternatif, bukan sebuah kanal distribusi integral dimana pemain - pemain besar memasukkannya dalam mekanisme standar untuk menjual produk - produk mereka. Kanal yang terabaikan itu ternyata tumbuh makin besar dan sanggup mengantar perusahaan kecil menjadi perusahaan raksasa, yang besarnya bahkan melampaui toko - toko real yang telah ada sebelumnya.
Outlet real/offline store tentunya tidak buta dengan perkembangan internet saat ini. Internet bukan lagi alternatif, tapi kanal baru yang selayaknya diintegrasikan dengan kanal penjualan yang telah ada. Kecenderungan ke arah ini sedikit banyak bisa dilihat pada perkembangan situs - situs berita- yang notabene bukan ecommerce- tapi melakukan hal yang sama. News company - situs pembawa berita- yang tentunya paling aware terhadap trend, telah melakukan integrasi maya - nyata paling dulu. Okezone, kompas, maupun vivanews bukan murni sebuah perusahaan online, tapi perpanjangan dari bisnis nyata yang merambah dunia maya. Tidak hanya situs - situs berita besar nasional, bahkan koran daerah semacam Kedaulatan rakyatpun 'menghidupkan' kembali situsnya dengan tampilan baru yang lebih segar. Ini indikasi bahwa persaingan online akan jadi persaingan pemilik outlet - outlet nyata, outlet yang menempati suatu tanah dan bangunan dengan alamat yang tidak lagi dimulai dengan http://www.
Outlet nyata yang mulai berperan dan terjun ke dunia maya tersebut didukung oleh beragam kemudahan. Contohnya saja adanya layanan aplikasi CMS ecommerce lokal yang laris manis dengan terus bertambah banyaknya jumlah klien baru tiap harinya. Hanya dengan dana ratusan ribu, sebuah toko nyata/offline store, bisa mulai berdagang di dunia maya dengan teramat mudah. Salah satu penyedia CMS ecommerce lokal contohnya adalah vkios. Online seller yang didukung toko offline dengan alamat tanpa http jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Kepercayaan masyarakat lebih mudah diraih saat eksistensi realnya pun ada dan mudah dikenali. Bertebarannya cabang - cabang bisnis outlet real di berbagai kota akan mempermudah akses bagi pembeli sekaligus meminimalisir cost delivery. Semangat meng-onlinekan toko nyata itu nampak sekali saat ini. Jika kita lihat kontes Alnect Computer yang mau mengeluarkan anggaran puluhan juta untuk bisa eksis di kancah maya, itu adalah salah satu bukti nyata bagaimana arah dari sistem dagang di masa mendatang. Internet kini adalah kanal distribusi terintegrasi dari outlet - outlet real, bukan lagi entitas bisnis tersendiri yang sepenuhnya lepas dari aktifitas penjualan offline.
Dengan masuknya offline store ke kancah online, teladan ecommerce sukses masa lalu seharusnya tidak lagi diikuti. Ada dunia baru di depan. Dunia ecommerce yang mungkin lebih diperuntukkan bagi offline store yang tanggap teknologi. Online store yang ingin tetap dalam jalur kompetisi seharusnya mengambil langkah serupa. Membuat offline store yang beralamat tanpa http, karena dengan matematika sederhana saja akan mudah dikalkulasi bahwa online + offline daya tawarnya jauh lebih besar dibanding hanya sekedar online saja. So, pure online seller, siapkah anda menghadang ekspansi offline store di dunia maya?
Note :
Artikel ini didedikasikan untuk menyemarakkan Kontes Berfikir Kritis yang diselenggarakan Navinot.com bekerjasama dengan Bhineka.com
8 komentar:
lam kenal dari www.mashengky.com ya
tapi masih cari pinjaman camera digital
dari pada jual produknya orang
lebih baik jual produknya sendiri
;)
Post a Comment
Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.