0

Hasil Pemilu Pilpres Putaran Pertama

{ }
Hasil pemilu pilpres putaran pertama adalah sebagai berikut :

Quick Count Pilpres 2009


LSI (1) 26,56% 60,85% 12,59%
LSI (2) 27,34% 60,12% 12,54%
LP3ES 27,39% 60,28% 12,33%
Puskaptis 28,16% 57,95% 13,89%
CIRUS 27,49% 60,20% 12,31%
LRI 27,02% 61,11% 11,87%

Keterangan:

  • LSI (1): Lembaga Survei Indonesia
  • LSI (2): Lingkaran Survei Indonesia
  • LP3ES: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial
  • Puskaptis: Puskaptis
  • CIRUS: CIRUS
  • LRI: Lembaga Riset Informasi
Hasil Sementara Pilpres 2009 KPU
Update : Kamis, 09/07/2009 18:10:38

Rank
Capres-wapres Suara Persentase
1 11.645.869 61,66%
2 5.396.215 28,57%
3 1.845.647 9,77%
Total 18.887.731 100%

UPDATE INFO 8 JULI 2009
Pemilu presiden putaran pertama telah lancar dilaksanakan. Tidak seperti pemilu legislatif sebelumnya yang harus antri, pilpres relatif lebih lancar karena yang dicontreng hanya sebiji, tidak perlu bingung bolak - balik halaman. Semudah memilih PPP, Golkar, atau PDI semasa orde baru. Hasil pemilu presiden putaran pertama akan diupdate setiap hari, dan anda bisa memberikan komentar untuk setiap perkembangannya.
0

Manipulatif Fallacy

{ }
Menjelang debat capres, sedikit bahasan mengenai fallacy dan seni memanipulasi ini mungkin ada manfaatnya. Paling tidak, kita sebagai penonton bisa memilah dengan bijak mana fakta dan mana yang sekedar manipulasi kata - kata untuk memenangkan perdebatan. Dialog penuh fallacy yang manipulatif itu contohnya seperti ini :


A : Anda sebagai perwira tinggi TNI melakukan pembungkaman pada peristiwa Mei. Bukankah itu sama dengan pembungkaman kmer merah kepada bangsanya sendiri?

B : Kmer merah membantai jutaan orang. Jangan samakan peristiwa Mei dengan pembantaian massal kmer merah dong. Itu jelas berbeda. Anda tidak ingin menyebut Indonesia, bangsa kita ini sebagai bangsa barbar kan? Kita bangsa yang masih punya moral.

Ini sekedar contoh manipulatif fallacy. Logika yang keliru namun mampu mengubah arah pembicaraan dan memanipulasi lawan bicara.

Pertama, si B mengalihkan materi debat dari pembungkaman ke pembantaian. Dia menciptakan strawman yang membuatnya lebih mudah untuk membangun argumen lanjut. Membuat strawman atau manusia jerami adalah cacat logika pertama.

Kedua, si B melakukan fallacy two wrong make a right. Dengan menyebutkan pembantaian besar - besaran kmer merah, maka korban yang kecil pada peristiwa Mei dianggap wajar karena ada kejadian yang lebih parah.

Ketiga, si B membangun anggapan bahwa kritik terhadapnya sama dengan kritik terhadap bangsa, karena iapun seorang warga negara. Dia melakukan generalisasi yang tidak pas. Itu fallacy ketiga. Hasty generalisation.

Terakhir, berbekal fallacy - fallacy di atas, si B memanipulasi A dengan mengajukan pertanyaan yang menyerang balik moralitas A yang intinya menuduh A mengeluarkan opini yang menganggap bangsa ini adalah bangsa yang bejat. Serangan balik yang dapat dengan mudah dimakan oleh A dan esensi pembungkaman teralihkan, bahkan bisa mengundang kata setuju A untuk pertanyaan retoris yg manipulatif tadi. Multiple fallacious argument. Argumen yang cacat berangkai, tapi kuat dan mampu membalikkan posisi yang diserang ke pihak A jika A tidak waspada.

Dalam suatu debat, fallacy atau cacat logika itu sering digunakan, namun menjadi tidak kentara karena lawan bicara terpancing menjadi difensif oleh pertanyaan balik yang manipulatif. Ini sangat mudah terjadi saat debat lisan. Manipulatif sendiri bisa dikatakan sebagai upaya mencampur aduk antara logika dan rasa, antara nalar dan kepercayaan, tanpa perlu menyebutkannya dalam premis. Kata - kata yang manipulatif bisa membuat orang mengiyakan dan setuju meski nalarnya mengatakan tidak.

Contoh lain kata - kata manipulatif diantaranya :

"Produk ini laris dibeli oleh bapak - bapak yang sayang keluarga".

Kata ini adalah kata penutup manipulatif yang sering terlontar dari seorang salesperson. Terlepas dari amburadulnya cara si sales dalam mempresentasikan produk, ia menutupnya dengan kata manipulatif saat bapak - bapak, calon konsumennya itu mendengarkan bersama dengan istri dan anak - anaknya. Tidak hanya logika, ada rasa yang ikut dilibatkan.

"Orang yang mengaku islam pasti akan mendukung UU pornografi ini."

Ini kata mujarab propaganda UU pornografi yang sifatnya manipulatif. Berusaha mencampur aduk argumen dengan keyakinan agama audiennya. Audien lebih sukar untuk menalar argumen pembicara secara obyektif saat keislamannya ditantang dan dipertanyakan.

Anda punya contoh lain? Ada banyak sekali, dan saya yakin, andapun pernah menggunakannya (atau menjadi obyeknya) meski tanpa sadar.Di sini kita mencoba belajar bagaimana cara berdiskusi dan berdebat dengan baik, belajar untuk tidak terjebak fallacy, belajar untuk tidak mudah dimanipulasi.

O iya, masih ingat pertanyaan si A di atas? Jika anda tidak termanipulasi, jawaban untuk A adalah; Ya. Dalam hal pembungkaman, TNI dalam peristiwa Mei sama dengan kmer merah. Sama - sama berupaya membungkam.
0

Mengingat Blog

{ }
Ya, sudah lama rasanya nggak posting di blog ini. Kangen juga. Beberapa minggu keasyikan bahas politik jadi lupa blog sendiri. Tahu - tahu malah dapat souvenir dari blogaward internet sehat. Jadi semangat lagi buat ngeblog.

Ok, persiapan dulu. Buat materi yang bagus, besok mulai post lagi. Doakan saya.
0

Koleksi Icon Keuangan - Finansial

{ }
Yang ini adalah ikon khusus bagi yang berurusan dengan uang.
0

Koleksi Icon Cinta

{ }
Yang lagi kasmaran silahkan manfaatkan ikon - ikon cinta berikut :
 
poside by budityas |n|e