0

Sorry, Save Template Error

{ }
Beberapa hari ini saya asyik mengotak atik template blogger. Maklum, newbie. Niatnya sih biar keliatan sedikit keren. Setelah mencoba berulang dan berhasil, 2 hari kemarin nemu kejadian aneh. Blogger tidak mau menyimpan template import yang ada kode berikut :


<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<b:if cond='data:label.isLast == &quot;true&quot;'>
<b:if cond='data:label.name != &quot;Puisi&quot;'>
<aexpr:href='data:post.url'>..more..</a>
</b:if>
</b:if>
</b:loop>
</b:if><br>

Sebelumnya sih lancar - lancar saja. Kode tsb niatnya buat looping label agar label tertentu tidak harus menampilkan 'read more' soalnya cuman postingan singkat. Akhirnya terpaksa dihilangkan untuk blog - blog yang lain. Saat laporan ke mbah google ternyata ada juga yang mengalami kesalahan dengan kode error yang sama, dan di hari itu juga, bukan di hari lain. Mungkin hanya hari itu, belum saya coba lagi.

Ok, sementara ini lagi asyik maen template jadi postingannya nggak jauh - jauh dari itu.
1

Blog Sebagai Media Publikasi Online

{ }
Blog adalah alat publikasi online yang pada awalnya berfungsi sebagai catatan sederhana kegiatan yang terurut waktu. Yang khas dari blog adalah informasinya yang terurut waktu dan tersedianya ruang untuk berkomentar. Mesin blog sendiri ada bermacam - macam. Yang paling terkenal saat ini adalah blog berbasis blogspot/blogger dan blog berbasis wordpress. Keduanya bisa dimanfaatkan dengan gratis.


Kelebihan blogger blogspot adalah kemudahannya. Dengan blogspot, anda bisa membuat beragam blog dengan cepat dan mudah. Antarmuka yang berbahasa indonesia membuatnya lebih mudah lagi. Anda yang ingin mendapat uang darinternet juga dipermudah dengan integrasi google adsense di dalamnya. Dengan blogspot, praktis anda hanya perlu memikirkan konten/isi blog. Tentang tampilan, ada beragam theme/ template gratis yang tersedia di Internet. Blogspot adalah rekomendasi saya jika anda ingin memulai membuat blog.

Wordpress adalah pilihan selanjutnya. Kelebihan wordpress selain kemudahan juga karena ia gratis, termasuk source kodenya. Dengan wordpress, anda bisa memilih host di mana anda ingin menempatkan blog anda. Untuk yang tidak ingin repot, wordpress juga menyediakan layanan gratisnya di wordpress.com. Seperti halnya blogger blogspot, wordpresspun menyediakan aneka template gratis untuk mempercantik tampilan blog. Jika anda sudah mulai terbiasa blogging, mencoba wordpress adalah rekomendasi saya. Untuk lebih professional dalam publikasi, memilih mesin yang benar - benar anda dapatkan berikut source codenya adalah pilihan yang bijaksana.
0

Etalase Maya : Belajar dari distribusi online

{ }
Distribusi produk melalui internet rasanya memang tidak familiar, namun itu terjadi dan membuat distributornya menjadi perusahaan yang paling besar di Internet. Distributor itu bernama Google dan produk yang didistribusikan adalah informasi dalam bentuk iklan. Hal yang paling menarik dari distribusi ini adalah distributornya mengemas sekumpulan produk dalam sebuah etalase maya bernama Google adsense. Nah, nama google adsense menjadi begitu terkenalnya hingga lebih terkenal dibanding produk yang diiklankan itu sendiri. Sudah dapat gambaran umumnya? Poin terpenting di sini ada di Etalase maya.

Saat ini, waralaba kelontong atau lebih dikenal dengan franchise minimarket begitu marak hingga tersebar hingga ke pelosok - pelosok kabupaten. Perkembangannya nyata dan masyarakat mulai merasakan beragam kelebihannya dibanding toko - toko kelontong biasa. 2 waralaba retail yang paling banyak berkembang saat ini adalah alfamart dan indomaret. Jika dianalogikan dengan internet, waralaba kelontong ini seperti halnya blog wordpress dan blogger. Penggunanya memiliki alamat berbeda - beda namun memiliki basis domain yang sama, kalau bukan wordpress ya blogspot. Jika diibaratkan outlet/rumah, maka kedua platform tersebut bisa dibilang Outlet/rumah maya.

Kaitan branded outlet maya dan branded outlet nyata sudah ada, dan keduanya memberikan arti besar dalam hal penyebaran 'produk - produknya' masing - masing. Dari sisi finansial sudah bisa kita lihat berapa banyak uang yang berputar di sana. Banyak sekali. Kita permudah dalam list saja hubungan maya-nyata tersebut untuk mempermudah penggambaran :

Outlet :
Wordpress :: Alfamart--> Sukses
Blogger :: Indomaret--> Sukses

Etalase :
Adsense :: ???? --> Super Sukses

Nah, sekarang mari kita fokus kembali ke etalase maya. Sudah adakah branded etalase nyata? Belum ada. Padahal, etalase maya - adsense- merupakan sumber uang terbesar Google. Bagaimana kalau kita coba membuat sebuah branded etalase nyata? Ini masih dalam tataran wacana, dan karena saya yang buat ya akan saya kasih nama seenak saya sendiri.

Adsense :: BoedyBox --> Halah...,narsis (*o*)

Copy paste konsep Google adsense, maka Boedybox ini akan ditawarkan untuk ditempatkan di beragam toko. Produk yang diisikan di boedybox berbeda - beda tergantung keinginan mitra, yang jelas, Boedybox harus sudah terafiliasi dengan grosir/ supermarket besar dengan harga yang murah. Saatnya distributor memiliki brand sendiri (sementara ini brand yang umum adalah Cik ini, Cik itu, atau Koh anu,...hayyaa...)

Baiklah, untuk sementara itu dulu ide tentang etalase Boedybox mengingat posting sudah terlalu panjang. Untuk lebih jelas mengenai strategi pemasaran Boedybox akan dibahas di posting mendatang.
0

Corporate Blog : Efektifkah?

{ }
Blog sebagai sarana publikasi sekaligus sosialisasi merupakan media yang menarik untuk dibahas dalam kaitannya dengan dunia bisnis. Wacana tentang corporate blog sudah dibahas di mana - mana, namun tidak ada salahnya jika kita menambahkan satu lagi tulisan untuk melihat perspektif lain dari blog corporate itu sendiri. Sebenarnya, apa sih nilai lebih blog untuk corporate? Mari kita bahas dari beberapa sudut pandang

Sebagai konsumen
Dengan adanya blog corporate, maka konsumen bisa mendapat informasi baru dengan lebih cepat dan non formal tanpa terlalu banyak birokrasi yang berbelit. Konsumen juga bisa menyuarakan idenya untuk perusahaan dengan lebih mudah, sukur - sukur langsung mendapat tanggapan. Selain itu, konsumen juga lebih mudah untuk menyuarakan keluhan mengenai produk untuk mendapat jawaban langsung dari pihak perusahaan. Dengan adanya blog perusahaan, konsumen menjadi pihak yang sangat diuntungkan. Plus 1 untuk konsumen.

Sebagai produsen/perusahaan
Dari sisi perusahaan, blog bisa difungsikan untuk publikasi cepat dan respon langsung dari konsumen - konsumennya. Blog merupakan media informasi 2 arah, sehingga informasi yang masuk berasal dari internal perusahaan dan external perusahaan. Dengan adanya 2 sumber informasi tersebut, maka dampak yang ditimbulkan bisa positif bisa negatif. Ada plus 1, ada minus 1. Untuk beroperasinya blog, tentu ada biaya dan waktu tambahan yang harus dialokasikan mengingat core bisnis & basis konsumennya bukan pengguna internet semata. Untuk ini, ada 1 minus tambahan bagi perusahaan, yaitu biaya. Plus 1, minus 2.

Sebagai konsultan web/blog
Sebagai konsultan, maka tugasnya adalah memaintain sekaligus memaksimalkan blog corporate kliennya agar memberikan hasil maksimal. Bagi perusahaan, biaya konsultan adalah pengeluaran. Expense. Namun bagi konsultan, ini pemasukan. Plus 1 untuk konsultan.

Mengapa dengan banyaknya dukungan terhadap adanya blog corporate belum banyak perusahaan yang mau mengaplikasikannya?
Masalahnya sebenarnya adalah pada sebaran plus - minus yang tidak memihak perusahaan. Sejujurnya saja, pendukung - pendukung adanya blog corporate adalah konsumen dan konsultan yang notabene memang mendapat poin plusnya. Bandingkan jika dipandang dari pihak perusahaan. Antara plus dan minusnya lebih banyak minusnya.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa masih ada perusahaan yang membuat corporate blog?
Pertanyaan ini tentu tidak akan jauh - jauh jawabannya. Perusahaan yang mengaplikasikan blog corporate biasanya memang berkecimpung dalam perkomputeran/perinternetan dengan SDM yang memang ahli di bidang tersebut. Ada 1 poin minus yang bisa dihilangkan yaitu biaya setup + konsultan. Selain itu, bidang komputer/internet memang relevan jika publikasinyapun lewat internet. Tepat segmen, sehingga transfer informasinyapun maksimal.

Dengan melihat gambaran di atas, masih cukup layakkah corporate blog diaplikasikan untuk mayoritas perusahaan? Saya pikir tidak. Jika kita sebagai penggiat internet tetap berusaha untuk 'menjual' produk tersebut, rasanya akan terlalu boros. Bukan boros uang secara langsung, tapi boros waktu. Berhubung waktu adalah uang, lebih baik fokuskan waktu dan pikiran ke 'dagangan' yang lain saja dengan kans sukses lebih besar. Masih banyak yang bisa digali dari internet.
11

Branding web : paradigma monetisasi

{ }
Lebih jauh mengupas tulisan sebelumnya, bahwa branding merupakan salah satu cara monetisasi suatu situs dimana korelasi iklan menjadi penjualan tidak lagi relevan untuk menjadi landasan sukses tidaknya misi yang diemban. Branding tidak sama dengan sekedar iklan. Dalam kaitannya dengan web, branding bisa dilakukan untuk membentuk awareness atau untuk meng-image kan diri/pencitraan brand. Untuk lebih jelasnya mengenai branding web, iklan, dan pernak - pernik potensi monetisasinya, mari kita simak yang berikut :

Branding web untuk pencitraan
Branding ini punya tujuan agar citra produk tersampaikan ke masyarakat dengan cara mengasosiasikan brand dengan web yang sesuai. Sebuah perusahaan jamu yang ingin image brandnya sebagai produk yang alami tersampaikan via website, ia akan memilih web dengan materi yang serupa, misalkan saja tanaman obat, anti global warming, atau yang semacamnya dimana faktor image 'alami' terasosiasikan. Langkah lanjut baru melihat traffic dari web - web yang ditarget, mana yang trafficnya paling tinggi. Jadi, traffic ada di prioritas ke 2 setelah kecocokan materi. Web tidak difungsikan untuk berjualan atau menawarkan produk, tapi untuk pencitraan, jadi tidak ada istilah konversi dari branding menjadi penjualan karena memang tidak relevan untuk web tersebut jika ditilik dari fungsinya.

Branding web untuk awareness
Branding ini punya tujuan agar brand terpatri di benak masyarakat, atau dalam kata lain agar eksistensi produk disadari oleh masyarakat. Untuk awareness, maka traffic menjadi kriteria terpenting. Makin tinggi traffic, kemungkinan awareness yang ditimbulkan juga makin tinggi. Kesesuaian materi web menjadi nomor dua. Web yang dibranding tidak lantas dinilai secara langsung berapa penjualan yg terjadi di situ karena memang web difungsikan untuk awareness, bukan untuk berjualan.

Web untuk penawaran/iklan penjualan
Nah, kalau yang ini sudah merupakan hal umum di dunia perinternetan dimana iklan penawaran disisipkan untuk memonetisasi web/blog. Karena bukan branding, web tidak harus dibuat bernuansa produk/brand. Asalkan pengunjung tahu apa yang ditawarkan, itu sudah lebih dari cukup. Iklan penawaran bisa bermacam - macam, dari iklan baris hingga gambar - gambar, namun yang pasti, kriteria sukses atau tidaknya teramat jelas. Jumlah produk terjual.

Jika sebuah web bertrafik tinggi hanya berpatokan pada menjual iklan untuk monetisasi, ia bisa dengan mudah gugur saat dihadapkan pada kenyataan bahwa iklan yang ia tampilkan tidak banyak terkonversi menjadi penjualan karena pengunjung yang rutin datang memang bukan dalam rangka belanja. Anda bisa bayangkan, berapa banyak sih pengguna twitter yang sign in karena 'ingin mencari produk tertentu' atau ingin belanja? Saya yakin jumlahnya sangat - sangat sedikit. Web semacam twitter tidak cukup layak untuk menawarkan produk, tapi untuk branding dalam rangka peningkatan awareness, amat sangat layak.

Kembali lagi ke branding. Mengapa web yang dibranding tidak bisa dinilai keberhasilannya melalui jumlah produk terjual? Karena memang antara branding dan iklan penjualan itu tidak sama. Membandingkan keduanya seperti membandingkan tugu perempatan jalan yang dibranding dengan sebuah minimarket yang memajang iklan potongan harga suatu produk. Tugu tidak akan pernah menang dalam hal penjualan, meski begitu, biaya untuk brandingnya bisa sangat mahal.

Dengan branding, penggiat web memiliki paradigma baru terhadap webnya. Tidak lagi ibarat toko, tapi bisa pula berfungsi sebagai tugu/billboard. Mungkin dengan paradigma branding ini pula para pengiklan bisa tertarik dan mulai melirik situs - situs ramai yang kesulitan monetisasi seperti halnya twitter. Web Twitter-like bisa saja bilang, kita nggak butuh pengiklan, kita butuh "Pembranding".
0

Sora-kun : Menganalisa Dengan Logika

{ }
Usianya masih muda, namun cara berfikirnya sangat dewasa. Biasanya usia secara linier memberikan kontribusi besar dalam pola pikir, meski tidak selalu. Blog Sora9n bisa jadi contoh yang bagus bagaimana sebuah alur logika dibangun untuk mengetengahkan suatu opini dengan sangat baik. Memang tidak semua isi blognya seperti itu, wajar mengingat blog adalah personal, menulis apa yang ingin ditulis. Namun untuk kategori - kategori tertentu tulisannya bisa menjadi rujukan cara penulisan dan penjabaran suatu subject dengan mengunakan logika yang benar.

Memang tidak ada ruginya blog walking. Selalu saja menemukan tulisan - tulisan bagus yang menambah wawasan. Sesi memperkaya ilmu sukses hari ini..., dan sebagai tambahan, blog - blog di komunitas si sora-kun ini nggak kalah bagusnya lho. Salut buat mereka.
2

Exploitasi web 2.0

{ }
Saat uang yang berputar teralokasikan secara berlebihan kepada bisnis - bisnis penunjang, maka dalam jangka panjang akan terlihat ketimpangannya. Setiap saat, gempa finansial terjadi dan semua yang terlibat akan berhitung fundamental bisnis dan mengevaluasinya. Pada akhirnya, uang akan kembali dalam perimbangan dimana sektor - sektor riil tertentu tetap solid dan memberikan hasil nyata sementara sektor penunjangnya sebagian besar berguguran.

Saat sektor produksi riil penopang kebutuhan primer memberikan kontribusi optimal, mendapat support & penghasilan yang layak untuk perputaran hidup dan peradaban, maka sektor lain sebagai penunjang dari sektor tersebut baru mendapat bagiannya. Tentu ini tidak dilihat secara linier atau naratif seakan semua gerak perekonomian tersebut baru akan berjalan, namun sekedar mengembalikan pada gambaran besar bahwa sepenting apapun suatu bisnis, selama tidak secara langsung memberikan 'rasa kenyang perut' maka pada dasarnya penghasilan besar yang kita terima bersandar pada "penting" yang semu.

Inefisiensi waktu untuk internet dan optimisme berlebih nampaknya mulai menjadikan internet sebagai ranah pemubaziran dalam banyak hal. Tidak sekedar biaya, tapi juga waktu dan fikiran yang seharusnya dapat dialokasikan secara produktif di sektor lain. Teknologi Informasi yang terus berkembang tidak secara nyata memberikan dampak positif dalam perekonomian dan produktifitas manusia jika dipandang secara general. Sebagai penggiat - penggiat internet, prinsip 'darimana uang internet berasal' harus dikedepankan agar uang tersebut tidak hilang hanya karena kita terlalu giat mengajak semua orang/perusahaan untuk terjun dan berkecimpung dalam industri internet yang sebenarnya merupakan industri penunjang.

Hal yang saya kurang setuju dalam perkembangan internet saat ini adalah ekspektasi dan kampanye berlebih terhadap Web 2.0 dan sisi positifnya. Saya melihat bahwa era web 2.0 dengan informasi 2 arahnya berkembang menjadi candu yang diedarkan kemana-mana dimana sisi manusiawi kita sebagai makluk sosial diexploitasi secara berlebihan. Booming di sini bisa berarti drop alokasi waktu di sektor produktif lain. Banyak orang mulai kehilangan waktu produktif dan waktu istirahat karena kecanduan. Anda yang suka blogwalking dan membaca tulisan ini bisa jadi salah satunya. Berani ngaku? Itu baru blog, belum microblogging atau social app yang lebih addicted.

Be wise gentlemen, jangan sampai Industri lain sebagai sumber uang penyuplai Industri Internet yg kita geluti ini tergerus karena tidak optimal menjalankan fungsinya akibat trend internet yang kita kembangkan.
6

Branding Website

{ }
Sebuah produsen rokok rela mengeluarkan dana puluhan juta rupiah untuk menciptakan nuansa produk perusahaan tersebut di suatu kafe kelas atas. Apakah kafe tersebut luar biasa ramai? Nggak juga. Apakah produk yang dijual di kafe tersebut hanya produk dari perusahaan rokok tersebut? Tidak, produk lain juga ada. Apakah tidak ada iklan lain? Ada juga, meski bukan produk sejenis. Jadi, mengapa produsen tersebut rela mengeluarkan uang sedemikian banyak?

Jawabannya adalah image. Untuk menciptakan image rokok kelas atas, maka branding dilakukan di kafe kelas atas dengan pengunjung konsumen kelas atas. Dengan adanya branding di tempat - tempat yang relevan, maka image produk akan terbentuk dan berkesesuaian. Meski produk rokok tersebut didistribusikan ke outlet apapun, entah itu di resto hotel kelas atas ataupun rombong pinggir jalan, kesan high class -nya tetap terasa. Ini adalah branding untuk membentuk image.

Ada lagi contoh lain, masih dengan perusahaan rokok. Perusahaan menempelkan poster produknya di sepanjang jalan, mulai dari warung kelontong, warung makan, dinding pagar, dan beraneka ragam tempat lain. Apakah poster langsung menimbulkan minat untuk membeli? Nggak juga, kadang malah nggak terlalu keliatan kalau itu poster rokok. Yang dicari sebenarnya hanyalah awareness dari orang - orang yang berlalu lalang di jalan tersebut. Traffic & visibility yang utama.

Melihat 2 contoh di atas, sebenarnya cara yang sama bisa diaplikasikan dalam monetisasi website. Website yang trafficnya tidak terlalu tinggi tapi memiliki materi spesifik bisa menggunakan contoh yang pertama, yaitu branding untuk image, sedang website dengan materi beragam dan traffic tinggi bisa menggunakan cara yang kedua, yaitu branding untuk menciptakan awareness.

Yang perlu diingat adalah, branding tidak sama dengan iklan baris/text adv atau sekedar gambar. Branding itu penuh dan mampu menciptakan nuansa khas dari brand yang diwakili. Lantas bagaimana cara membranding sebuah website? Caranya melalui theme atau skin, dimana warna, jenis font, dan pernak perniknya disesuaikan dengan brand yang diwakili. Jika wordpress atau blogspot bisa beraneka theme, maka website apapun tentunya bisa. Nah, siapkah website anda dibranding? Sudah cukup layakkah?

Notes : Situs - situs traffic tinggi namun sulit mendapatkan iklan bisa melakukan cara ini. Tentu saja situs tersebut harus rela nuansanya disesuaikan dengan nuansa produk yg diwakili. bagaimana menurut anda jika twitter, lintas berita, atau plurk bernuansa Coca-cola? Cukup menarik bukan?
0

Website berorientasi profit

{ }
Saat ini membandingkan media konvensional dengan media internet rasanya sudah basi. Media konvensinal menemukan pasarnya sendiri, demikian pula media internet. Media internet sebagai media dengan pertumbuhan yang terus meningkat memunculkan beragam kemungkinan untuk mendapatkan penghasilan. Dari cara pandang mendapat uang, media internet bisa dipilah menjadi beberapa 'genre'. Diantaranya adalah sbb :

1. Penjual layanan
2. Penjual Produk
3. Penjual traffic

Web penjual layanan ada banyak, misalnya saja rapidshared & 4shared yang menjual layanan penyimpanan data. Menjual layanan pada dasarnya menjual jasa langsung ke pengguna - pengguna internet yg berminat.

Web penjual produk juga tidak kalah banyak. Adobe, Autodesk, dan masih banyak lagi produsen - produsen produk yang lain. Uang didapat langsung dari pembeli.

Web yang menjual trafik adalah yang paling banyak. Cirinya mudah saja. Pengunjung mendapatkan layanan/produk secara gratis dengan 'bonus' beragam iklan. Uang didapat dari pengiklan. Bahasan tentang penjual trafik ini akan sangat panjang dan akan dibahas dalam artikel tersendiri. Just wait..
2

Microsoft dan Smartphone

{ , }
3 pabrikan besar, Apple, RIM, dan Nokia, sedang bertempur berebut pasar yang sama. Smartphone. Mungkin persaingan akan bertambah sebentar lagi dengan masuknya kembali pemain lama yang sempat tidak terdengar. Palm dengan palm pre nya.

Pabrikan - pabrikan tersebut menggunakan strategi yang kurang lebih sama seperti Apple masa lalu saat mulai menjual Mac nya. Menjual hardware sekaligus software. Smartphone masih dipandang sebagai handphone, belum menjadi suatu bentuk terpisah software-hardware. Hegemoni software belum terasa dampaknya.

Saya sendiri bertanya - tanya, sampai kapankah konsep seperti itu akan bertahan? Selamanya? Saya pikir tidak. Akan ada pengerucutan, dan sangat boleh jadi, kemenangan justru jatuh ke pihak lain selain pabrikan - pabrikan yang saya sebut di atas.

Pabrikan - pabrikan Asia adalah raksasa yang sedang menunggu dan bersiap. Sony, LG, Samsung, HTC, dan masih banyak lagi pembuat ponsel pintar yang tidak memiliki basis OS sendiri. Mereka lebih memilih bekerjasama dengan dengan pembuat OS smartphone daripada harus mengalokasikan dana untuk pengembangan OS untuk produk - produk yang mereka produksi. Khas perusahaan asia adalah fabrikasi hardware, bukan software.

OS smartphone yang memiliki potensi besar ada 2, yaitu Windows mobile dari microsoft dan Android dari Google. Manakah diantaranya yang akan memenangkan persaingan? Jika mau bertaruh, saya akan pegang Windows mobile.

Dari sisi urgensi, maka microsoft memiliki kepentingan besar dalam suksesnya windows mobile (winmo). Dengan makin dekatnya gap antara smartphone dan PC, maka kemenangan di winmo adalah jaminan keamanan Windows PC. Adalah ancaman yang sangat berarti saat smartphone didominasi oleh perusahaan lain dimana OS smartphone sangat berpotensi berubah menjadi OS untuk PC. Microsoft tidak akan mengambil resiko.

Dari sisi lobi, pabrikan besar semacam sony pun sudah lama menjadi mitra bisnis microsoft dimana windows tertanam sebagai OS bagi Vaio sejak bertahun - tahun yang lalu. Dengan bisnis software yang memiliki jalinan erat dengan beragam perusahaan hardware, microsoft mempunyai 'teman' yang sangat banyak. Belum lagi dengan perusahaan software. Dengan menguasai lebih dari 80% marketshare OS PC, produsen software yang menggantungkan pendapatannya dari windows teramat banyak. Mereka akan bersorak gembira jika dengan software yg mereka miliki bisa berekspansi melayani lebih banyak konsumen via winmo.

Dari sisi teknologi, microsof adalah gudangnya tenaga ahli yang banyak berkutat dengan hardware. Tentu tidak sebanding dengan Google yang basis bisnisnya adalah advertising. Dari sisi kapitalisasi modalpun Microsoft jauh lebih besar. Keduanya mempunyai arah bisnis yang sebenarnya berbeda.

Saat ini pemberitaan di beragam media sedang gencar - gencarnya mengulas tentang Palm pre, iPhone, Blackberry, maupun Nokia. Itu hal biasa demi "peningkatan oplah majalah". Budak - budak web 2.0 pun nampaknya begitu bersemangat mengulasnya. Termasuk saya :-). Industri smartphone nampaknya belum menjadi prioritas utama bagi microsoft dalam waktu dekat ini. Ada saatnya sendiri raksasa software itu dan raksasa - raksasa hardware asia sebagai mitranya masuk dan mulai menjadi kompetitor terberat bagi lawan - lawannya. So let wait n see. Benar atau tidak prediksi saya nanti.
2

Budak - budak web 2.0

{ , }
Ekspektasi yang berlebihan kadang terjadi dalam sebuah dunia dimana biasa kita sebut dunia maya. Dunia Internet. Web 2.0 misalnya, dimana interaksi dinamis mampu membuai sedemikian banyak orang untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Kalau dilihat dari sudut pandang penggiat internet, sebenarnya seberapa besar sih potensinya? Wajar, atau sekedar wacana yang terlalu meriah dieksploitasi untuk konsumsi penggiat bisnis internet itu sendiri? Ataukah penggiat internet itu sendiri yang sebenarnya telah termakan umpan dan harapan manis kue bisnis yang besar padahal sebenarnya yang terjadi adalah penghematan besar - besaran bagi korporasi tanpa ada sisa dana untuk 'evangelish-evangelisnya'?

Web 1.0 sudah melangkah ke web 2.0 dimana semua orang bisa saja menjadi publisher. Di web 2.0, informasi yang otentik memiliki arti penting, bukan untuk pemilik produk yang direview/dibahas, tapi untuk web/blog si pembuat informasi itu sendiri. Tanpa campur tangan perusahaan pemilik produk, informasi yang ingin disampaikan dapat tersebar luas di dunia maya tanpa perlu tambahan biaya. Sungguh enak perusahaan jaman sekarang.

Dalam pemikiran saya, saat komunikasi jarak jauh dan transfer informasi menjadi makin mudah, nampaknya marketing konvensional justru makin mendapat tempat bagi perusahaan - perusahaan besar. Secara alamiah, sistem publikasi konvensional merupakan satu - satunya media dimana komunikasi bisa dilakukan satu arah dari pemilik produk ke konsumen - konsumennya. Jika diibaratkan umpan, iklan secara konvensional dimakan oleh konsumen konvensional secara instant & mouth to mouth, sekaligus konsumen modern secara berantai jangka panjang via web/blog. Iklan mengena untuk dua - duanya.

Saat otentisitas/originalitas menjadi penting di internet, penggiat internet bisa diibaratkan sebagai ikan - ikan di sebuah kolam. Mereka akan berebut informasi yang dipublikasikan perusahaan secepat - cepatnya dan berebut membahasnya bagaikan ikan kelaparan yang dilempar umpan. Jika kita mau berintrospeksi, seperti itulah sebagian besar kondisi kita saat ini. Mengetik berlama - lama, ikut nimbrung cepat - cepat di berita terbaru, menyanjung produk yang kita suka, atau mencemooh produk yang kita benci. Semua dilakukan secara sukarela. Tanpa dibayar pula. Bahkan banyak yang sampai kecanduan segala. Sebuah jaman yang gila.

Majalah Time tentang web 2.0 : “You. Yes, you control the Information Age. Welcome to Your World”.

Sebenarnya lebih punya arti : "Kapitalis. Yes, kapitalis dapat dengan mudah memanfaatkan kalian dalam memantau kinerja produk mereka melalui tingkah polah kalian di internet, dan mereka telah siap sedia melempar umpan - umpan tambahan untuk kalian perebutkan jika dirasa perlu."

Dengan melihat gambaran di atas, akan semakin banyak penggiat internet yang terjebak menjadi budak - budak korporasi tanpa sadar. Kita ini secara alami adalah makluk sosial, suka berkomunikasi dan ngerumpi. Rasanya nggak ada yang mau membayar orang ngerumpi kecuali ngerumpinya artis di televisi.

Di sisi lain, pencari informasi yang benar - benar ingin membeli suatu produk akan berhadapan dengan multi produk, multi opini/review, dan hutan informasi. Crowded sekali. Makin sulit bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Pada akhirnya sumber informasi konvensional tetap memegang kendali dan perusahaan hanya akan menggunakan web 2.0 sebagai sarana evaluasi dan pengembangan produk melalui statistik suka-benci atau puas-tidak puas dari responden - responden gratisan/'budak2'-nya di belantara internet.

Sekedar opini saja sih,..anda bisa saja punya pendapat yang berbeda. Silahkan saja.
0

Rahasia phonebook & nomor kembar

{ }
Tentu kita sudah sangat akrab dengan phonebook HP. Nah, sebenarnya sejauh manakah anda mengenali phonebook HP anda? Kalau sekedar menulis nomor, kasih nama, dan save, hampir semua orang sudah tahu. Tapi yang ini beda, mungkin anda tidak akan percaya kalau tidak mencobanya sendiri.

Beberapa hari yang lalu saya sempat terkaget - kaget saat teman saya yang memang kesehariannya bergelut dengan nomor cantik dan nomor kembar menunjukkan pada saya, ternyata phonebook kita hanya mengenali 7 digit terakhir untuk membedakan nama yang satu dengan yang lain. Padahal saat ini, nomor - nomor HP sudah mencapai 12 digit.

Saat itu yang tersimpan di HP saya adalah nomor simpatinya. Dan saat dia nelp saya dengan nomor IM3, nama dia muncul, padahal no IM3 dia tidak saya simpan. Ternyata oh ternyata, masalahnya memang di 7 angka paling belakang. Antara simpati dan IM3 nomornya identik 7 angka, dan HP tidak mengenali bedanya.

Teman saya ini punya bisnisan langka. Jual nomor kembar 7 angka. Biasanya sih nomor mobile & nomor fixedphone. Sangat jarang memang, tapi harganya memang mahal, jadi cukup menguntungkan. Anda tertarik punya nomor kembar 7 angka? Silahkan hubungi teman saya. Namanya ghoris alias timbul, tinggal di Jogja. Atau lewat sini juga bisa, hehe..., sekali - sekali makelaran kan gpp :p
2

Laleristana : Out of the box

{ }
Beberapa hari yang lalu saya blogwalking dan hinggap di sebuah blog yang menarik, namanya laleristana, dia ngeblog di dagdigdug. Dalam keseharian melakukan penjelajahan berita di internet, hal yang paling menarik bagi saya adalah membaca berita dari dalam sebuah perusahaan/negara secara jujur dan obyektif meski narasumbernya anonymous. Informasi yang ada mungkin sulit divalidasi, namun memberikan variabel baru dalam pembentukan gambaran besar di kepala kita yang umumnya bersumber dari berita - berita formal dan opini publik. Konten blog yang baik menurut saya adalah yang seperti itu. Out of internet boundaries. Out of the box.

Original content dalam perspektif saya adalah original information, bukan sekedar tulisan asli. Search engine bisa menilai tulisan itu konten baru atau tidak, tapi konten tersebut berisi informasi baru atau tidak hanya manusia yang tahu.

Harapan saya, ada lebih banyak 'spy' di perusahaan - perusahaan besar dan instansi - instansi di Indonesia yang berani memberikan informasi baru diluar press release resmi. Informasi - informasi tersebut penting . nilainya 10 dari 10. Jika anda kebetulan bekerja di instansi pemerintah atau perusahaan besar, mari berbagi. Anonymous is OK. Kita butuh informasi fresh from the kitchen dari orang yang banyak melihat, banyak mendengar, peduli, dan mau berbagi.
0

Trend microblogging

{ , }
Perusahaan - perusahaan sofware besar biasanya punya produk unggulan yang membuat mereka mampu bertahan dalam keadaan krisis. Seperti halnya microsoft, adobe, oracle, dan perusahaan - perusahaan senior lain, mereka tidak sepenuhnya bersandar pada produk - produk populer yang basic pemanfaatannya hanya sekedar untuk iklan.

Produk - produk mereka pernah dan tetap memberikan banyak manfaat dan dikenal bahkan sebelum raksasa Google ada. Produk tersebut berfungsi di sisi produksi & operasional, bukan di sisi pemasaran. Produk mereka mahal dan dicari, tidak digratiskan.

Akhir - akhir ini banyak sekali produk atau layanan web - base yang mengalami pertumbuhan signifikan dalam jumlah pengguna. Contohnya saja layanan microblogging seperti plurk atau twitter. Tidak dapat disangkal layanan seperti ini menarik dan bermanfaat bagi penggunanya, meski dampaknya bagi produktivitas masih layak dipertanyakan.

Yang jadi pertanyaan saya kemudian, mampukah mereka bertahan? Maukah pengguna - penggunanya diminta untuk membayar misalkan iklan sukar didapatkan? Rasa - rasanya berat. Meski penggunanya jutaan dan mungkin addicted, dalam prediksi saya, layanan seperti itu tidak akan berlangsung lama. Hilang berganti seiring tumbuhnya aplikasi - aplikasi serupa. Ada saja yang baru tiap harinya.

Mereka - mereka yang besar punya pondasi yang kuat karena bermain di sisi produksi. Sebenarnya banyak yang seperti ini. Mereka tidak terkenal, tidak banyak terpublikasi, dan tidak melayani pengguna - penggunanya dalam skala massal. Tapi mereka banyak dicari. Merekalah yang punya kans selamat lebih besar di masa resesi.

Twitter? Plurk? bagi saya sekedar selingan di rimba internet. Trend sesaat :-p. Keriuhannya tidak terlalu banyak menghasilkan uang. Karena bisnis adalah uang, maka yang tidak terlalu banyak menghasilkan uang tentu sukar bertahan. Bukan begitu? Paling - paling akan jadi fitur tambahan saja bagi produk - produk web - base perusahaan - perusahaan besar semacam microsoft atau google, itupun tidak dengan akuisisi, tapi bikin sendiri.
0

Bisnis - bisnis yang tidak etis

{ }
Saya bilang tidak etis karena memang tidak lagi punya etika demi suksesnya tujuan yang ingin mereka rengkuh. Uang telah mengaburkan banyak hal, termasuk nilai - nilai yang seharusnya kita jaga sebagai makluk yang punya otak sekaligus hati. Beberapa bisnis yang tidak etis tersebut diantaranya :

1. Bisnis MLM/ Network Marketing
Sudah menjadi rahasia umum bahwa agar sistem bisa berjalan, nilai produk wajib dibandrol jauh lebih tinggi dari harga 'wajar'. Jauh antara harga produksi & harga jualnya. Konsumen dari produk MLM biasanya adalah distributor mereka sendiri yang secara periodik dibrainwash, dimotivasi, dan diiming-imingi beragam kenyamanan hidup yang nampak begitu mudah diraih. Semua orang diseting layaknya motor balap, padahal hadiahnya hanya cukup untuk beberapa pemenang meski semua motor berlari hampir sama kencangnya. Mereka yang berhasil di MLM hidup dari kesengsaraan mereka yang gagal. Kenapa begitu? Karena konsumennya kebanyakan adalah distributor mereka sendiri, bukan 'real customer'. Jika dirata - rata pendapatan para anggotanya, nampaknya hasilnya akan negatif. Bukan bisnis yang etis, apalagi layak.

2. Bisnis REG
Tidak ada nilai tambah yang signifikan dari bisnis REG kecuali hilangnya uang tanpa kompensasi yang jelas. Benar - benar tidak lebih dari sekedar permainan uang dengan memanfaatkan kesempatan dan kealpaan banyak orang. Kebanyakan berlaku bak lintah yang menyedot isi pulsa hingga tandas. Tanpa basa - basi.

3. Bisnis Telko
Banyak hal di bisnis telko yang nggak etis. Mulai dari kartel SMS, promo tidak jelas, sampai praktek - praktek teknis di lapangan yang menjurus ke persaingan ala mafia. Saat masih sedikit jumlahnya, main kartel. Setelah banyak, bareng - bareng jadi tukang tipu (tulisan 'tukang tipu' ada bintangnya, syarat dan ketentuan berlaku :-)

4. Bisnis Index/valas
Bisnis spekulasi ini sering menjadi penyebab bangkrutnya banyak orang. Spekulasi seharusnya menggunakan uang dingin, uang tidak terpakai. Tapi pada kenyataannya, sales - sales yang bergerak di bidang ini demi target menawarkan spekulasi resiko tinggi ke orang - orang yang hanya punya uang panas. Uang yang jika hilang benar - benar mengganggu stabilitas finansial mereka. Nggak etis rasanya menikmati uang transaksi dari resiko besar yang terbeban sepenuhnya pada si pemilik uang panas.

5. Bisnis mimpi/harapan
Pingin kaya dengan internet? Penghasilan puluhan juta dari rumah tanpa perlu kerja keras? Penjual mimpi dan harapan mengandalkan produk yang tidak seberapa nilainya untuk dijadikan pengungkit menggelindingnya sistem pengumpul uang 'tanpa kerja'. Uang yang berputar nilainya jauh lebih besar dari manfaat produk itu sendiri. Nilai tambah produk pada kenyataannya hampir tidak ada. Kalau adapun sebenarnya dapat dengan mudah didapat secara gratis dengan kualitas yang lebih baik. Etiskah bisnis seperti ini?

Hal - hal yang tidak etis banyak terjadi di bisnis - bisnis tersebut. Bukannya sepenuhnya tidak bermanfaat, hanya saja potensi untuk menjadi bisnis yang 'menyebalkan' sangat besar. Jujur saja saya agak tendensius. Memang lagi sebal saya sama yang gituan...
0

Bercinta dengan pena

{ }
Kisah - kisah platonik seperti yang dialami Kahlil Gibran, kini makin mudah terjadi seiring majunya teknologi. Kalau dilihat dari judul, sebenarnya cinta lewat tulisan tidak lagi cocok bila dikatakan dengan pena. Sekarang sudah jamannya menulis diketik dengan jemari. Hanya saja, kalau saya tulis "Bercinta dengan jemari", maksudnya jadi jauuuuh....berbeda, hehe. Sorry, error mode on.

Media internet bisa menjadi sarana unik menjalin relasi dengan orang - orang yang sama sama saling tidak mengenal. Apa yang terpampang di monitor menjadi satu satunya alat untuk membangun persepsi. Kekaguman atas suatu tulisan atau karya adalah hal yang lumrah, namun jadi aneh saat kekaguman melebihi batas dan menjadi obsesi.

Mereka - mereka yang senior di blog pasti ada beberapa yang memiliki fans unik. Nggak apa - apa sebenarnya, hitung - hitung jadi Kahlil Gibran masa kini. Lagian, kayaknya lebih punya gengsi jika kondang modal tulisan daripada kondang modal tampang. Bukan begitu?

Maaf, yang tampangnya keren jangan tersinggung. Saya aja nggak tersinggung kok...
5

Berburu pasif income

{ }
Di jaman susah seperti ini, hanya bersandar pada 1 pekerjaan dan 1 aktif income bisa berujung malapetaka. Rumor dari vivanews menyebutkan kalau microsoftpun ada rencana merumahkan 15 ribu karyawannya. Google sendiri yg menjadi penguasa internet telah memangkas jumlah pegawainya. Tidak hanya sebatas itu, cukup banyak perusahaan lain yang terpaksa gulung tikar karena terimbas gejolak ekonomi global. Sedang di Indonesia, banyak pihak yang menganjurkan untuk mengurangi jatah jam kerja karyawan demi minimalisasi expense sekaligus mencegah PHK, meski pada kenyataannya, PHK atau penghentian kontrak kerja telah terjadi di mana - mana.

Gimana bos? Masih ngotot bersandar pada aktif income?

Saat resesi, justru industri - industri rumahan yang bisa bertahan, contohnya saat resesi 1998 lalu. Industri industri gemuk padat modal justru bergelimpangan. Saat daya beli menurun dan merata, maka bisnis yang aman ada di sektor basic pemenuhan kebutuhan. Lebih banyak orang menghindari kebutuhan - kebutuhan tersier ataupun sekunder.

Bagi anda yang ingin berinvestasi tapi modal terbatas, ada beberapa pilihan untuk mencoba berbisnis. Misalkan saja :

1. Bisnis pulsa
Pulsa saat ini tidak jauh beda dengan komoditas - komoditas lain. Peminatnya di mana saja dan penjualnya juga di mana saja. Bisnis pulsa bisa dimulai dengan modal hanya 1 juta. Tidak perlu muluk - muluk dengan tempat yang mewah. Peralatan sederhanapun cukup untuk mulai usaha.

2. Bisnis gorengan
Ini juga modalnya tidak seberapa. Sekedar wajan, kompor, dan beberapa alat lain dengan biaya yang murah. Saat ini harga gorengan cukup mahal namun peminatnya tidak berkurang. Dengan penurunan harga minyak goreng, bisnis gorengan makin menjanjikan.

3. Bisnis perikanan
Di bumi indonesia yang kaya air, bisnis perikanan tetap menjanjikan. Beraneka komoditas perikanan laris di pasaran, jadi tinggal bagaimana memaksimalkan pengelolaannya saja.

4. Bisnis delivery
Delivery bisa apa saja. Entah makanan, atau yang lainnya. Bensin sekarang harganya lebih murah. Jenis daganganpun bisa beragam. Anda bisa saja menjadi penjual makanan delivery tanpa harus punya restoran. Bahkan, anda bisa menyajikan menu - menu terbaik untuk pelanggan tanpa perlu jago masak. Tinggal kerjasama dengan resto - resto pilihan, dan anda bisa jalan. Modalnya hanya motor, bensin, dan semangat.

5. Sebentar..., masih mikir. Nanti ditambah lagi...

Sebenarnya, tidak semua harus dijalani sendiri. Mental pengusaha akan menunjukkan caranya. Anda bisa rekrut pegawai, jika pegawai makin banyak & tetap menguntungkan, anda bisa rekrut manager, dan jika terus menguntungkan, anda bisa jadi konglomerat dengan beragam usaha. Yang penting jangan menyerah. Om liem saja datang dari cina hanya bermodal bantal kok.
0

Antara khas dan monoton

{ }
Kadang - kadang, dalam usaha untuk menciptakan tulisan yang khas, original, dan memiliki ciri tersendiri, kita terjebak dalam kata - kata dan struktur kalimat yang miskin variasi. Tulisan monoton yang membosankan. Sebenarnya, apa sih pembatas atau pembeda antara tulisan yang khas dan tulisan yang monoton itu?

Untuk sebuah tulisan, kekhasan bisa dilihat dari garis besarnya. Contohnya saja novel. Dilihat paragraf per paragraf hampir tidak kentara, tapi secara keseluruhan, gaya penulisan penulis satu dengan yang lain jadi mudah dibedakan. Untuk blog, kekhasan dirasakan dengan membaca keseluruhan isi blog. Setelah membaca secara keseluruhan, kekhasan masing - masing blog akan terasa meskipun jika dilihat post per post nampak sama saja.

Kekhasan lain terbentuk melalui pola kalimat yang tidak pakem atau kata bentukan/unik yang mampu menjadi pembeda instant. Tidak harus membaca keseluruhan isi buku atau blog untuk merasakan nuansa khas yang menonjol. Sekilaspun cukup. Contohnya saja tulisan dari blog Mbelgedez. Kelemahan tulisan khas yang instant ini adalah dapat dengan mudah ditiru atau diserupai oleh orang lain.

Sekarang berlanjut dengan tulisan yang monoton. Mengapa tulisan jadi terasa monoton? Biasanya karena hal - hal berikut :
- Terbiasa menggunakan kata yang sama berulang - ulang.
- Pola penyampaian dengan struktur kalimat yang serupa.
- Flat, atau penyampaian tanpa gairah. Datar - datar saja.
- Kehabisan bahan tulisan.

Tentu tidak sama antara tulisan dan pelafalan. Semua hal yang monoton tersebut bisa menjadi khas jika diucapkan. Khas ada di logat dan gaya bicara. Tapi selama masih berbentuk tulisan, 4 hal diatas bakal bikin tulisan pendek jadi terasa demikian panjang karena tidak mengesankan. Yah,..sedapat mungkin kita harus segera sadar, kapan harus sedikit berimprovisasi agar tulisan tidak jadi monoton namun tetap menunjukkan ciri khas kita secara keseluruhan. Review kembali tulisan - tulisan kita agar kita segera sadar kalau - kalau tulisan-tulisan kita tsb sudah sedemikian membosankan untuk dibaca orang.
0

Materi paling bagus untuk ditulis

{ }
Hal paling menarik untuk menjadi tulisan yang bagus sebenarnya sederhana, yaitu semua yang berkaitan dengan pengalaman pribadi. Semua hal yang ada kaitannya dengan perjalanan hidup biasanya khas, apalagi jika dalam perjalanan itu terdapat hal - hal yang bisa dikaji dan tergolong tema yang aktual dan layak untuk dibahas.

Dari beberapa blog yang saya sempat mampir, blog Priyadi bisa menjadi contoh yang paling bagus. Materi tulisannya beragam namun masih seputar pengalamannya sendiri. Jauh lebih mudah melihat halaman rumah kita dibanding melihat bintang di awang - awang. Lebih menarik meneliti pohon yang tumbuh di depan rumah daripada pohon indah, langka, tapi kita sendiri melihatpun belum pernah. Dalam arti, keindahan materi/tulisan bukan ditentukan materi itu sendiri, tapi lebih kepada bagaimana kita mengenalinya dengan detail dan menyajikannya kepada para pembaca.

Jadi, pada akhirnya pilihan kembali pada kita sendiri sebagai pemilik blog. Mau terjun ikut arus berita yang sedang hot (tapi timbul tenggelam karena derasnya arus), atau membuat dan menjadikan seputar hidup kita sendiri sebagai bahan obrolan yang menarik dan berbeda. Pilihan di tangan anda...
4

Kriteria tulisan blog berkualitas

{ }
Apakah kriteria sebuah post untuk dikategorikan sebagai tulisan berkualitas di blog? Tentunya, jika dilihat lebih detil, tidak akan sama persis kriteria penentuan kualitas untuk tulisan blog yang bertema sastra, politik, ekonomi, IT, atau genre - genre yang lain. Namun secara umum-dalam opini saya-tulisan yang bagus sebenarnya dapat dilihat dan dinilai melalui beberapa kriteria, diantaranya :

1. Kedalaman materi
Tulisan yang bagus biasanya memberikan tambahan pengetahuan bagi pembacanya, tidak sekedar untuk pembaca awam, namun juga pembaca spesifik yang bergelut di bidang yang sama dengan penulis. Kuncinya ada di kemampuan menganalisa dan variasi sudut pandang.

2. Keluasan wawasan.
Mirip dengan kedalaman materi, hanya saja keluasan wawasan lebih pada tingkat pengetahuan penulis yang berkaitan dengan data. Kuncinya di referensi dan kualitas referensi. Tidak semua referensi berwujut buku atau media publik. Pengalaman sendiripun bisa dijadikan referensi, terutama bagi mereka - mereka yang sudah pakar atau kredibilitasnya sudah diakui.

3. Pemilihan kata dan struktur kalimat.
Setelah kuat di analisa dan kuat di referensi, tahap selanjutnya adalah seni penyampaian. Menulis adalah seni. Susunan kata yang bagus dan mengena mampu membuat pembaca merasa segan, hormat, bahkan menjadikan tulisan tersebut sebagai referensi. Sebuah blog menjadi hidup, penuh dengan komentar karena penulisnya mahir mengutarakan dan mengundang respon balik dari apa yang ia sampaikan.

4. Pemilihan layout yang tepat sesuai genrenya.
Hal yang satu ini juga tidak kalah penting. Tulisan politik atau ekonomi yang bagus menjadi kurang menarik saat disusun dalam layout warna warni yang sulit untuk dibaca. Isi memang penting, namun kulit juga tidak kalah penting. Desain merupakan langkah pertama untuk membuat pembaca kerasan melihat halaman blog yang ditampilkan, sebelum akhirnya mulai membaca tulisan yang disajikan.

Selama ini, saya biasanya melihat dan menilai kualitas tulisan sebuah blog mulai dari nomor 4, baru kemudian melangkah mundur hingga ke nomor 1. Saya sendiri tidak terlalu peduli pagerank - pagerank atau apalah namanya. Saya tetap percaya bahwa penilaian manusia memiliki nilai lebih dibanding sebuah mesin/kode komputer. Bagaimana menurut anda?
0

Daftar Isi Blog Poside

Berikut ini adalah daftar isi blog poside yang dikelompokkan dalam kategori :


0

Seperti waralaba, tapi bukan waralaba

{ }
Warung warnanya hijau dengan spanduk warna kuning. Kenal? Kalau anda pernah hidup sebagai mahasiwa Jogja, pasti kenal dengan yang namanya warung bubur kacang ijo dan masakan mie instant. Orang - orang biasa menyebutnya warung burjo. Warung seperti ini berjumlah ratusan, tersebar luas, dan entah mengapa, semuanya mirip meski pemiliknya berbeda - beda dengan nama yang berbeda - beda pula.


Saya bertanya - tanya sendiri. Kok bisa ya hal semacam itu terbentuk secara alami? Faktor - faktor apa saja yang bisa membuat fenomena seperti itu terjadi?

Intel 486 di kepala saya berdengung - dengung, dan setelah memencet tombol turbo, akhirnya sampailah saya pada beberapa kesimpulan (lebih tepatnya menebak secara asal..) yaitu :

1. Bisnis tersebut awalnya merupakan bisnis keluarga & kerabat. Hal itu bisa dilihat dari latar belakang pemilik yang didominasi oleh warga kuningan, Jawa barat.
2. Startupnya mudah dan murah. Kalau cuma membuat mie rebus instant, rasanya sayapun sudah bisa semenjak masih SD.
3. Mudah dikembangkan. Karena serba mudah, maka berkembangnyapun cepat. Selain itu pasar yang ditujupun spesifik namun dalam jumlah banyak. Yang paling dominan adalah mahasiswa dan pelajar.
4. Mudah ditiru. Tidak ada hak atau kepemilikan khusus untuk desain ataupun model bisnis yang dijalankan. Siapapun bisa menjalankannya.
5. Apa lagi ya? Bisa bantu?

Nah, dari sekian banyak kesimpulan, ada beberapa warung lagi yang memiliki kemiripan alamiah. Kandidat lain diantaranya :
1. Angkringan
2. Warung padang
3. Soto kudus
4. Apa lagi ya?

Meskipun begitu, dengan mempertimbangkan berbagai segi, rasanya hanya warung burjo yang benar - benar menunjukkan kemiripan yang hampir sempurna secara identitas. Hampir menyamai waralaba betulan.
0

Koleksi Icon Mobil

{ }
Yang ini koleksi ikon beragam mobil/kendaraan. Silahkan dimanfaatkan.
0

Koleksi Icon Feed

{ }
Berikut ini koleksi ikon feed yang saya kumpulkan. Silahkan pakai jika berminat. Tinggal klik kanan dan save image, atau langsung aja liat sourcenya.
 
poside by budityas |n|e