Saya bertanya - tanya sendiri. Kok bisa ya hal semacam itu terbentuk secara alami? Faktor - faktor apa saja yang bisa membuat fenomena seperti itu terjadi?
Intel 486 di kepala saya berdengung - dengung, dan setelah memencet tombol turbo, akhirnya sampailah saya pada beberapa kesimpulan (lebih tepatnya menebak secara asal..) yaitu :
1. Bisnis tersebut awalnya merupakan bisnis keluarga & kerabat. Hal itu bisa dilihat dari latar belakang pemilik yang didominasi oleh warga kuningan, Jawa barat.
2. Startupnya mudah dan murah. Kalau cuma membuat mie rebus instant, rasanya sayapun sudah bisa semenjak masih SD.
3. Mudah dikembangkan. Karena serba mudah, maka berkembangnyapun cepat. Selain itu pasar yang ditujupun spesifik namun dalam jumlah banyak. Yang paling dominan adalah mahasiswa dan pelajar.
4. Mudah ditiru. Tidak ada hak atau kepemilikan khusus untuk desain ataupun model bisnis yang dijalankan. Siapapun bisa menjalankannya.
5. Apa lagi ya? Bisa bantu?
Nah, dari sekian banyak kesimpulan, ada beberapa warung lagi yang memiliki kemiripan alamiah. Kandidat lain diantaranya :
1. Angkringan
2. Warung padang
3. Soto kudus
4. Apa lagi ya?
Meskipun begitu, dengan mempertimbangkan berbagai segi, rasanya hanya warung burjo yang benar - benar menunjukkan kemiripan yang hampir sempurna secara identitas. Hampir menyamai waralaba betulan.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.