Memilih Produk Sembako dan Kelontong Untuk Dijual

Sebagai pemula di bisnis sembako/kelontong, seringkali kita bingung memilih produk apa saja yang perlu kita sediakan. Jika kita ceroboh, salah - salah modal kita bisa nyangkut di barang - barang yang susah laku sehingga cashflow kita terganggu. Lantas bagaimana agar itu tidak terjadi? Cara berikut bisa jadi panduan awal, selebihnya bisa anda variasikan sendiri :


1. Membuat kategorisasi produk
Jika anda suka shopping ke mall - mall besar, anda akan tahu bahwa untuk tiap kategori, ada banyak sekali produk yang didisplay. Jangan sampai terjebak dengan ikut - ikutan menjual beragam produk hanya untuk 1 kategori, apalagi hanya untuk 1 sub kategori. Batasi hanya beberapa saja yang memang laris di lingkungan kita. Itu fungsi kategorisasi.

Kategorisasi berfungsi layaknya peta yang memandu kita dalam menyediakan produk untuk kita jual. Jika modal anda terbatas, cobalah membuat kategorisasi yang sederhana dulu. Jika modal berlebih, buat hingga sub kategori. Misal saja seperti ini :

Sederhana : Kopi, Mie,Teh, Sabun mandi, dll

Jika modal lebih dan ingin dagangan yang lebih lengkap, tiap kategori bisa di sub seperti ini :
Sub kategori kopi :

  • Instan
  • Kopi susu 
  • Kopi gula 
  • Kopi hitam

Tiap kategori/sub akan dihuni oleh satu atau dua produk yang merupakan produk leader/produk paling laku di kategori tersebut. Produk laku selain liquiditasnya tinggi, juga bisa memompa semangat kita dalam berdagang karena produk tersebut mudah dijual, dalam arti, kans toko kita untuk laris lebih besar dengan adanya produk - produk tersebut.

2. Belajar dari lingkungan.
Mengapa perlu belajar dari lingkungan? Karena kita tidak punya data yang valid mengenai produk leader di kategorisasi yang kita buat, kecuali kita punya akses ke firma statistik bonafid semacam Nielsen (itupun jika valid hingga level kecamatan). Belajar dari lingkungan bisa kita mulai dari kita sendiri, keluarga, dan tetangga. Jika suatu produk familiar bagi kita, keluarga, dan tetangga, maka besar kemungkinan produk tersebut memang produk leader di kategori tsb, setidaknya jadi leader di lingkungan kita. Selain itu, jika kita salah prediksi sekalipun, masih ada kita, keluarga, dan tetangga yang mau mengkonsumsi produk tsb.

3. Menyediakan sebatas cukup
Yang dimaksud sebatas cukup di sini adalah tidak perlu mengejar harga murah dengan pembelian partai besar/ potongan tertinggi meski modal kita besar. Saat belajar, yang terpenting adalah meminimalisir kesalahan dalam proses belajar, dalam hal ini adalah kesalahan dalam hal memprediksi pembelian produk - produk yang ingin kita jual. Pembelian partai besar sah - sah saja setelah kita tahu kemampuan jual kita, kemampuan modal kita, juga batas kadaluarsa dari produk yang kita borong.

4. Belajar dari rutinitas harian 
Dari rutinitas harian, kita bisa mendapat informasi yang beragam. Misalkan saja :
- produk apa saja yang sering diminta pelanggan tapi kita belum punya
- apakah stok suatu produk yang kita miliki cukup atau tidak dalam satu siklus belanja produk/kulakan
- produk non leader/chalanger apa yang kiranya bisa kita optimasi untuk mendapat profit lebih
- dlsb

5. Belajar menilai kualitas
Belajar menilai kualitas ini berfungsi untuk mengevaluasi produk penantang/chalanger yang ke depannya punya potensi menggerus market share produk leader. Produk yang laris, penguasa pasar, identik dengan keuntungan yang tipis dan pelit ngasih promo/diskon tambahan. Jika kita pintar memilih dan menawarkan, bisa jadi produk pelapis/penantang itu justru bisa mendominasi, dan pada akhirnya meningkatkan profit usaha kita.

6. Belajar melihat kategori potensial
Kategori potensial adalah kategori yang lebih berpotensi untuk dikembangkan. Alasannya bermacam - macam, misal saja : kompetitor di lingkungan kita tidak menyediakan kategori tersebut, di kategori tersebut kita mendapat suplier paling murah, atau kategori tersebut memang sedang tumbuh. Jika kita melihat potensi di suatu kategori, ada baiknya kategori tersebut lebih diprioritaskan. Pesaingan di bisnis sembako dan kelontong sangat ketat. Jika kita punya 1 hal yang bisa menjadi andalan/mendominasi, itu adalah nilai plus tanpa harus mengabaikan kategori - kategori lainnya.

Jika kita bikin foto tahunan toko kita, pasti ada perbedaan dari tahun ke tahun. Tiap perubahan ada latar belakangnya. Di situ ada proses belajar dan berkarya, jadi nikmati saja. Mengapa kita harus menikmati? Karena semua dibayar dengan umur kita, dan itu sangat mahal harganya.

Mungkin itu dulu sharing kali ini. Semoga bermanfaat.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e