Jakarta - Pria ini sekarang masih mendekam di LP Kedung Pane, Semarang. Ia adalah Hartono Setyawan yang kesohor disebut Hartono Ayam, mucikari kelas kakap. Namanya saat ini ramai diperbincangkan lagi karena ada sebuah alamat situs yang menampilkan namanya.
Tapi ternyata pengelola situs tersebut bukanlah Hartono. Pengelola hanya menjual nama Hartono untuk dapat reputasi sebagai mucikari papan atas.
Nama Hartono memang tidak lepas dari bisnis esek-esek. Kiprah sebagai mucikari yang dilakoninya sejak awal 80-an membuat Hartono banyak dikenal luas sejumlah kalangan. Terutama para pejabat orde baru yang sering menjadi pelanggannya.
Sejumlah gadis cantik, artis hingga perempuan bule jadi anak buahnya. Mereka sebelumnya "dipermak" Hartono untuk tidak berprilaku dan bersikap seperti penajaja seks pada umumnya. Untuk itu anak buahnya diberi pendidikan kepribadian oleh seorang pengajar yang disewa Hartono.
Cara yang dilakukan Hartono ternyata sangat efektif untuk menjerat para pelanggan dari kalangan pejabat maupun pebisnis. Mereka sangat nyaman berkencan dengan gadis-gadis yang dibina Hartono. "Penampilannya seksi tapi berkelas. Kayak sekretaris perusahaan bonafid," jelas Yd, bekas anak buah Hartono.
Wilayah bisnis esek-eseknya juga sangat luas, yakni ada di Batam, Jakarta, Riau, Surabaya, dan Bali. Itu sebabnya, para pelanggannya bisa dengan mudah memesan "ayam" Hartono jika sedang dinas di kota-kota tersebut. Tinggal kontak, seorang wanita cantik langsung meluncur ke tempat yang diinginkan pelanggan.
Untuk mengamankan bisnisnya, Hartono konon melibatkan sejumlah petinggi kepolisian dan TNI. Namun lama-kelamaan bisnis haramnya itu digempur juga oleh polisi.
Bisnis esek-eseknya kemudian digerebek polisi pada 18 Juli 1986. Empat petugas Polda Metro Jaya dipimpin Letnan Dua Kisworo, menerobos masuk ke rumah bordil itu. Keempat polisi ini bisa masuk ke dalam rumah sebagai tamu.
Setelah di dalam, mereka langsung membekuk 19 orang PSK dengan dua diantaranya adalah orang asing. Namun saat penangkapan itu, Hartono tidak bisa dibekuk karena tidak ada di tempat.
Rumah di Prapanca itu rupanya hanya markas, sebelum wanita-wanita itu disewakan ke tamu-tamu yang mencarter mereka di hotel-hotel mewah.
Karena merasa bisnisnya sudah tidak nyaman lagi lantaran banyak pesaing yang coba menghabisi bisnis esek-eseknya, Hartono kemudian hijrah ke Bali dan berniat membangun Planet Bali, tahun 1994. Namun karena krisis moneter, 1996 Bank Tamara, yang memberikan pinjaman tidak sanggup lagi membiayai bisnis one stop entertainment yang digagas Hartono.
Karena sangat butuh uang, Hartono kemudian meminjam uang kepada bos Artha Graha Tomy Winata. Ia kemudian diberi pinjaman modal sebesar Rp 8,5 milliar untuk kelanjutan proyek Planet Bali.
Belakangan, Hartono terlilit utang karena pinjamannya ke Tomy Winata membengkak hingga Rp 63,7 miliar. Dan ujung-ujungnya seluruh properti miliknya, di Bali, Batam, Surabaya, dan Jakarta disita. Tidak hanya itu, Planet Bali pun kemudian ditutup 8 Agustus 1997.
Sandungan Hartono makin bertambah ketika ia juga tersangkut kasus aborsi. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur bekerja sama dengan Polresta Surabaya Selatan, membongkar septic tank di rumahnya di Jalan WR Supratman 85 Surabaya.
Karier Hartono sebagai mucikari kemudian terhenti sejak dirinya mendekam di LP Kadung Pane. Kini ia harus menjalani hari-harinya seorang diri di dalam bui. Tidak ada lagi gadis-gadis cantik di sekelilingnya. Hartanya juga pelan-pelan ludes sudah.
Kini sebuah Sebuah situs online mengatasnamakan Hartono muncul. Di situs itu ditampilkan wajah-wajah selebriti
seperti Pretty Asmara,Laudya Chintya Bella, Sarah, Rahma dan Ayu Azhari, Olga Lidya, Angel Lelga, Julia Perez, Julia Estelle. Situs itu sempat menjadi heboh karena ada dugaan Hartono terjun lagi ke bisnis esek-esek.
...oke langsung ke detik aja buat ngelanjutin baca biografi Hartono. Monggo..., jangan lupa balik mari ya..
Baiklah,..yang lalu biarlah berlalu, yang lebih menarik buat saya adalah pembuat situs www.hartonosejakdulu.com karena pelaku yang ini belum ada di penjara, jadi bisa dibilang masih mungkin melanjutkan kisah esek - esek ini ke episode lebih lanjut, ^_^. Detik, mana lanjutan kisah dari kantor polisi? Udah dapat nama belum?
2 komentar:
Sepasang suami istri, Romadoni alias Hartono dan Fitriani alias Ririn ditangkap Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya pada Minggu (15/2) lalu. Mereka ditangkap karena melakukan penipuan dengan modus menjual artis ibukota di internet.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Kombes Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan adanya penangkapan tersebut. "Memang pelaku sudah ditangkap, tapi sedang dilakukan pengembangan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (19/2/2009).
Dalam aksinya, pelaku memampang foto-foto artis terkenal seperti Marshanda, Masayu, Julie Estelle dan lain-lain disebuah website www.hartonosejakdulu.com dan www.jakartaescortladies.com. Sedikitnya ada 36 foto artis terkenal dijual di website tersebut.
Pada awalnya, tersangka membuat iklan pijat kebugaran di koran. Tergiur dengan tawaran seorang teman untuk membuat website, tersangka rela merogoh kocek Rp 2 juta untuk membuat website tersebut.
Tak hanya foto artis, pasutri yang tinggal di Jalan Utan Panjang III No 22 RT 008 RW 006 Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran ini pun memasang nomor rekening dan nomor handphone. Hal tersebut dilakukan agar tersangka dapat menjaring korban.
Dan memang betul, ternyata usahanya berhasil. Seorang lelaki hidung belang tertipu mentah-mentah saat dirinya memesan Marshanda melalui website.
Pada 29 Januari, uang sebesar Rp 40 juta ditransfer korban ke rekening pelaku demi tercapai hasrat seksualnya untuk tidur dengan artis cantik Marshanda. Pelaku pun menjanjikan akan mengantarkan Marshanda ke hotel tempat dia menginap.
Keesokan harinya, dia mentransfer lagi sebesar Rp 6 juta sebagai tambahan atas pemesanan. Namun, setelah uang diterima, pelaku mengelak dengan berbagai alasan.
"Tapi sekarang situsnya sudah diblokir," tutupnya.
Situs prostitusi www.hartonosejakdulu.com yang memajang artis Tanah Air dilaporkan kerap kali melakukan penipuan. Awalnya, para hidung belang boleh saja mem-booking artis, namun ketika si artis tak kunjung datang, malah disodori wanita lain yang di antaranya mengaku 'perawan'.
Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnain menceritakan modus yang dilakukan kedua pelaku yang kini telah ditangkap, Ramdani dan Fitriani, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (20/2/2009).
"Apabila orang yang memesan telah mengirim uang, tetapi yang dipesan tidak juga datang. Biasanya mereka akan komplain. Dan karena itu harganya sangat mahal, maka oleh pasutri ini dicarikan perempuan lain," jelasnya.
Ditambahkan Zulkarnain, situs alternatif yang kerap dijadikan 'ban serep' bagi para hidung belang adalah situs www.adelimut.com, www.zahravirgine.com serta www.jakartaescortladies.com. "Kami sedang menelusurinya tapi situs ini sudah ditutup, sudah tidak bisa dibuka," tukasnya.
Namun, lanjut Zulkarnain, diketahui bahwa perusahaan yang mendesain situs esek-esek ini adalah PT Surya Lintas Global. "Kita tidak tahu perkembangannya seperti apa, tetapi masih dalam penyelidikan," pungkasnya.
Post a Comment
Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.