Marketing viral, ide yang tersebar secara horisontal adalah cara menyebar pengaruh yang sangat efektif. Saya pernah menulis tentang post yang berjudul budak - budak web 2.0. Dan pada kenyataannya, itu banyak terjadi di internet. Budak yang tidak merasa menjadi budak karena seolah - olah melakukan sharing pemikiran yang sejalan.
Mengapa secara sarkastis saya sebut budak? Sedikit contoh, misalkan saja :
Ada seorang pengusaha terkenal yang bergerak di bidang internet marketing. Target dia adalah perusahaan - perusahaan besar. Prioritas dia saat ini adalah menggoalkan suatu ide agar banyak perusahaan terpengaruh untuk membeli jasa/layanan tersebut.
Apa yang dia lakukan? Tentu saja dia mempublikasikan ide tersebut di internet karena memang bisnisnya terkait internet. Karena dia terkenal, otomatis yang mendukung dia banyak. Bahkan blog - blog bau kencur yang suka mampir ke blog dia ikut - ikutan membahas materi yang sama, tentunya dengan pendekatan sendiri - sendiri (ah, saya termasuk ini). Secara viral, ide itu tersebar luas dan menjadi bahasan yang menarik. Marketing dia jalan. Supporter - supporternyalah yang melakukan edukasi pasar secara gratis untuk kepentingan dia. Dia sendiri post and relax, balas komen juga ala kadarnya karena memang bukan sebuah keharusan. Supporternya bisa melakukan itu untuk dia.
Kemudian, ada perusahaan besar tertarik mengaplikasikan ide tersebut (entah perusahaan itu membaca dari blog yang mana dan milik siapa bukan masalah). Siapa yang akan dicari perusahaan peminat itu? Tentunya perusahaan yang paling siap menjual. Nah, siapa yang bonafit dan siap menjual kalau bukan perusahaan pemilik ide tadi?
Nah, itu salah satu contoh jelas yang membedakan marketing efektif yang didukung kesiapan menjual dan marketing - marketingan yang sekedar sharing. Kita bisa membedakan, siapa yang benar - benar mengambil keuntungan dan siapa yang sekedar jadi repeater yang sama sekali tidak merasa kalau ia sedang dimanfaatkan. Ini salah satu alasan saya tidak suka merelay atau mengulang ide orang lain di net, apalagi jika memang bisnisnya di situ. Lebih baik mengangkat tema realitas di sekitar kita daripada jadi corong gratisan orang lain. Dunia itu luas. Masih banyak yang bisa digali di dunia nyata untuk pengayaan wawasan reader kita. Be genuine, karena yang asli itu mahal harganya.
7 komentar:
hehe jangan mau diperbudak aja deh :D
kalau semua orang berpikir seperti ini tidak akan ada kebersamaan, in fact ide besar itu harus di dukung oleh orang banyak.. atau segelintir evangelis..
jika tidak ya hanya sebatas wacana saja jadinya..
Sebenarnya tidak ada salahnya sesekali, asalkan tetap berpijak bahwa setiap individu, dalam kapasitasnya sendiri - sendiri tetap mengutamakan kreasi, bahkan untuk sekedar istilah. Apalagi untuk marketing. Jika ditelisik, secara konsep sebenarnya mirip - mirip dari dulu hingga kini.
Marketing adalah aktivitas yang sangat lumrah di sekitar kita.
Post a Comment
Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.