Sebenarnya, setiap jenis lampu mempunyai fungsinya tersendiri. Tidak lantas semua lampu layak dialihkan ke lampu hemat energi. Untuk lampu kamar mandi, misalnya. Lebih cocok tetap menggunakan lampu pijar. Atau untuk lampu belajar, lampu pijar lebih bagus untuk mata. Lampu pijar memiliki karakteristik lebih cocok untuk kondisi dengan repetisi hidup-mati tinggi. Kamar mandi yang hanya disinggahi beberapa menit, tidak cocok menggunakan lampu hemat energi karena lampu jenis CFL tersebut umurnya menjadi pendek jika terlalu sering hidup-mati. Misal terus dihidupkan dari sore sampai pagi, akan membuat listrik jadi boros. Untuk yang seperti ini lampu pijar tetap lebih layak digunakan.
Untuk lampu jalan juga demikian. Lampu jalan tidak cocok menggunakan lampu hemat energi. Tiang - tiangnya yang tinggi membuat cahaya tidak mampu menjangkau hingga bawah. Lampu CFL memang terang, namun kelemahannya di jangkauan. Ia terang hanya untuk radius hingga 4-5 meter saja. Lumensnya (tingkat terangnya) drop jika lebih dari itu. Berbeda dengan lampu mercuri atau sodium yang sinarnya mampu menjalar hingga 25 meter.
Nah, jika anda mau memilih lampu, lebih baik tidak sekedar melihat wattnya, tapi juga memperhatikan peruntukannya. Jangan sampai karena ingin menghemat listrik membuat anda justru boros karena lampu dengan initial cost tinggi itu menjadi tidak awet.
4 komentar:
Post a Comment
Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.