Bom Bunuh Diri? Belum Tentu!

Mungkin banyak orang yang menduga bahwa pembawa bom yang juga ikut menjadi korban adalah martir - martir yang siap bunuh diri demi keyakinannya, atau dengan kata lain, ia mendapat brainwash terlebih dulu. Jika dianalisa lebih jauh, cara membom seperti ini tidak praktis dan minim peminat. Ada cara yang secara logika lebih masuk akal. Penipuan bermotif uang.

Misalnya begini : Seseorang dalam kondisi keuangan yang kritis, ditawari untuk melakukan tindak pengeboman. Dikatakan bahwa bom berdaya ledak rendah, hanya seukuran ransel. Dengan uang beberapa puluh juta, ia ditawari untuk meletakkan bom di lokasi tertentu. Tentu saja, segala yang berkaitan dengan itu dirahasiakan. Si penerima order tidak boleh bilang siapa - siapa.

Pada hari H, si penerima order tadi menjalankan tugasnya. Meletakkan bom di lokasi tertentu sesuai order. Semua berjalan sesuai rencana si pemberi order, tapi jelas tidak sesuai dengan perkiraan si pembawa bom. Saat sudah sampai lokasi dan si pembawa bom melapor untuk meletakkan Bom, si pemberi order memencet sebuah tombol. Dan.. Boom. Bom meledak beserta pembawanya. Tujuan tercapai, saksi satu - satunya ikut jadi mayat.

Dan berita koran melansir : SEBUAH BOM BUNUH DIRI MELEDAK DI HOTEL X

Bunuh diri? Ah, si pembawa bom tidak pernah bisa menjawab meski ditanya. Saksi kunci itu sudah binasa.
Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk lebih mudah berkomentar, pilih opsi Name/Url. Anda tinggal isi nama saja, plus alamat situs jika anda punya blog/website. Ayo berbagi opini.

 
poside by budityas |n|e