Cerdas : Antara Pikiran dan Tindakan

Cerdas ternyata dalam kehidupan nyata perlu dibagi menjadi dua. Cerdas secara pikiran, dan cerdas secara tindakan. Mengapa perlu dibedakan? Masalahnya, kriteria cerdas yang tidak tepat dalam perekrutan pegawai bisa jadi masalah di kemudian hari. Pernah ketemu orang yang katanya cerdas tapi saat jadi bawahan anda lebih pintar berdalih dan mencari alasan daripada bekerja?

Cerdas secara pikiran tapi stupid dumb ass dalam tindakan contohnya bermacam - macam. Salah satunya seperti yang sudah saya contohkan di atas tadi. Contoh lain lagi? Ada..., misalnya :

Orang yang pintar memilih ponsel. Saat mo membeli, pertimbangannya bagus. Produk sekelas dianalisa betul - betul. Setiap hal diperhitungkan. Akhirnya, ia beli produk yang memang dari sisi harga dan kualitas paling bagus. Bisa dikata, cara berpikirnya top. Reviewer top.

Selang setengah tahun, handphone dijual dengan harga murah. Wajar. Yang jadi nggak wajar, selama setengah tahun itu dia tidak menggunakan hal - hal istimewa yang membuatnya menjatuhkan pilihan pada ponsel itu. Dalam tindakan, keseharian, kelebihan itu tidak ada yang dimanfaatkan. Well, practically useless.

Sebenarnya, dalam banyak hal, endingnya adalah tindakan. Pikiran saja tidak merubah apa - apa kecuali ada yang bertindak. Sekedar bertindak pun tidak akan jadi apa - apa kecuali bertindak secara cerdas. Huff.., mengapa makin susah saja menemukan orang yang cerdas dalam bertindak...

*introspeksi diri*

Jika anda tertarik dengan artikel – artikel di blog ini, silahkan berlangganan gratis via RSS Feed, atau jika anda lebih suka berlangganan via email, anda bisa mendaftar di Sini.